Share

182. KETUK PALU

182 KETUK PALU

Ketukan palu hakim terasa bak petir menyambar di siang bolong. Pertanda semuanya sudah berakhir. Hari ini hakim mengabulkan permohonan gugatan perceraian yang diajukan oleh Zahra. Keduanyapun kini resmi berpisah.

Zahra menangis terisak dalam pelukan sang bunda. Dia merasa dunia seperti hancur. Tak ada harapan lagi untuk hidup. Dia sangat menyesal dengan keputusannya yang begitu merugikan dirinya.

“Ibu. Aku sekarang sudah menjadi janda!” Zahra menangis terisak pada pelukan ibunda tercinta.

“Yang sabar ya, Nak.” Sang ibu mengusap-usap kepala putrinya dengan lembut. Hatinya juga hancur melihat putri satu-satunya bersedih. Tak ada yang bisa dilakukan karena semua sudah terjadi.

“Jadikan ini sebagai pembelajaran. Jangan pernah memutuskan segala sesuatu dalam keadaan emosi. Karena kau bisa menyesal nantinya. Seperti yang terjadi saat ini. Kau harus menebusnya dengan penyesalan seumur hidupmu.”

Wanita yang melahirkan Zahra melonggarkan pelukan. Kemudian mengusap air mata sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
ini akibat dr keras kepalamu zahra kalian berpisah
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
bikin krktr Zahra jgn keras kpla gitu dong Thor...ktnya tau agama..knp siptnya bgitu egois angkuh..
goodnovel comment avatar
Ratu Diiana
berharap nya dapet pengganti zahra lbh baik. dan misal balikan tolong sifat zahra si ubah. dokter tu pinter bukan peak. dah gt tau agama kan zahra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status