Share

BAB 29 | Egois dan Penuntasan Rindu

Ada gurat gusar yang nampak pada paras ayu wanita yang duduk di teras pondok kecil yang ia tempati hampir 1 bulan yang lalu itu. Bukan tentang pekerjaannya yang sudah selesai tadi pagi dan ia kena teguran karena sudah berkali-kali mangkir dari jadwal meeting luring.

Kalau hal itu sudah jelas-jelas salah bos nya sendiri, biasanya dia tidak masalah karyawan-karyawan kerja dari manapun asal jobdesk mereka kelar, lalu tiba-tiba membumikan kelancaran komunikasi dan sebagainya padahal seluruh target bulan ini terlampaui. Apalagi posisi Airin yang ‘hanya’ seorang konsultan, yang terlibat hanya di awal proyek, cukup hanya dengan mengirim bawahan atau mahasiswa yang sedang magang untuk mewakilkan dia mengecek perkembangan.

Kekhawatirannya kali ini adalah bentuk dari keresahan hatinya untuk pemilik kontak yang layar percakapannya hanya ia pandangi kosong sejak tadi.

Iya, siapa lagi kalau bukan Raihan.

Baru menyendiri kali ini, Airin masih sempat memikirkan orang lain. Di sebelum-sebelumnya, bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status