Share

7. Sebuah Insiden

Dalam sebuah adegan sesuai dengan skenario, Katrina menampar Cassie karena cemburu. Seharusnya adegan itu tidak dilakukan dengan sebenarnya, namun yang terjadi tidaklah sesuai dengan semestinya.

Sudah diarahkan sutradara agar saat menampar tidak mengenai muka Cassie, karena sudah diakali dengan trik kamera, namun kebencian Katrina pada Cassie sudah sampai puncaknya, sehingga momen itu gunakan Katrina dengan sungguh-sungguh, dan Cassie benar-benar kesakitan.

Awalnya Cassie tidak menganggap itu sebagai hal yang serius, bukanlah sebuah kesengajaan, namun karena disaksikan juga oleh Kiano, di ruang Casting Manager, dia minta screen test tidak di lanjutkan. Sutradara juga tidak berkenan dengan apa yang dilakukan Katrina.

Cassie di panggil sutradara, "Cassie!!" panggil sutradara. Cassie langsung menghampiri sutradara, "ya mas.. ada apa?" tanya Cassie sambil mendekati sutradara

"Apa yang kena tampar tadi?" tanya sutradara sambil melihat dengan pasti ke wajah Cassie, dia melihat ujung bibir Cassie agak berdarah. "Emang keras ya ditamparnya?" selidik sutradara

Cassie sikapnya biasa saja, meskipun ujung bibirnya sedikit berdarah, "gak apa-apa kok mas, biasa aja sih.." jawab Cassie

Kiano keluar dari ruang casting manager, dia minta Katrina ikut dia keruang kerjanya. Di dalam ruangan itu Katrina di tegur oleh Kiano, "kamu punya masalah apa sama Cassie? Saya bisa saja tidak teruskan kontrak kamu, kalau seandainya kamu cari masalah." tegur Kiano

Katrina mencoba berdalih, "maaf mas ... aku terlalu maksimal aktingnya, jadi kebawa emosi, aku gak sengaja mas." dalih Katrina

"Kamu mau saya perlihatkan rekamannya? Terlihat jelas kalau kamu sedang melampiaskan kebencian pada Cassie, dia anak baru Katrin, jangan bikin dia kapok!!"

"Sekali lagi saya minta maaf mas, saya juga akan minta maaf sama Cassie mas.." ujar Katrina

Kiano memaafkan Katrina, dan dia memberikan ultimatum pada Katrina, kalau sampai terjadi lagi, maka Kiano tidak bisa memaafkan lagi. Kiano meminta pada Katrina untuk menemui Cassie dan meminta maaf. Dengan berat hati, dia temui Cassie yang masih di ruang casting.

Cassie yang lagi menyendiri di sudut ruang casting dihampirinya, "heh gembel!! Maafin gue ya? Lu gak sakit kan?" tanya Katrina dengan sombongnya. "Gak mbak.. gak apa-apa mbak." ujar Cassie memaafkan

"Gue kalau akting begitu, suka lepas kontrol, makanya kalau jadi lawan akting gue, harus hati-hati lu." jelas Katrina menyombongkan diri

"Ya mbak, saya juga minta maaf mbak." ucap Cassie dengan menundukkan kepala.

Kiano masuk ke ruangan casting, "teman-teman semua, maaf ya tadi ada insiden kecil, sehingga screen test hari ini terpaksa tidak di lanjutkan." terang Kiano. "Saya mengharapkan, insiden seperti ini tidak lagi terjadi, kita sama-sama cari makan di produksi ini." lanjut Kiano.

Sutradara ikut menimpali, "harusnya insiden seperti itu tidak terjadi, kalau masing-masing tidak merasa lebih dari yang lain, mau bersikap rendah hati." timpal sutradara.

Cassie yang juga hadir di situ hanya diam dan menundukkan kepala, dia hanya mendengarkan apa yang dikatakan Kiano dan sutradara.

"Apa yang dialami Cassie adalah hal yang serius ya, jangan anggap saya terlalu istemewakan Cassie, saya hanya sedang menguji keseriusan saya, untuk melahirkan bintang baru, tidak lebih dari itu." Kiano kembali mengingatkan

Adhinatha sebagai produser pelaksana ikut memberikan penjelasan, "screen test hari ini sudah selesai ya, yang mau pulang silahkan pulang, besok kita kembali melakukan screen test, mohon datang tepat waktu." jelas Adhinatha

Masing-masing crew membereskan peralatan shootingnya, Katrina langsung pulang, sementara Cassie masih di tahan sama Kiano. Cassie dan Make up artis di panggil Kiano ke ruangannya. Kiano menyelidiki masalah Katrina dengan menginterogasi Jois,

"Mak Jois, apa yang yey tahu soal Katrina sampai menampar Cassie?" tanya Kiano

"Eike emang sebel sama nenek rese itu boss, baru datang aja tadi udah perintah eike, minta ini, minta itu lah, kerjaannya ngerumpi terus boss." terang Jois

"Maksud saya, dia punya masalah apa sama Cassie, biasanya yey tahu gossipnya?"

"Biasa boss ... dese jealous sama Cassie, karena boss lebih perhatian sama Cassie."

"Okey, saya jadi tahu masalah yang sebenarnya, terima kasih mas Jois."

Kiano menanyakan pada Cassie, "apa yang kena tampar Katrina tadi Cassie? Jawab yang jujur jangan ada yang kamu sembunyikan." tanya Kiano

"Cuma pipi saya pak, gak apa-apa kok pak." jawab Cassie

"Kenapa kamu masih melindungi Katrina? Saya tahu ujung bibir kamu berdarah ya? Soalnya saya menyaksikan Cassie!!" tegas Kiano

"Maaf pak, saya kasihan sama mbak Katrina, saya gak tega lihat dia kena marah." ucap Cassie dengan polosnya

"Kamu jangan terlalu baik sama orang Cassie, nanti orang kurang ajar sama kamu, mbok ya kamu galak dikit kenapa sih?"

"Saya gak bisa seperti itu pak, saya lebih senang mengalah pak."

Kiano geleng-geleng kepala Mendengar jawaban Cassie, yang sangat polos dan lugu. Tapi, kalau sudah akting berubah total semuanya. Kiano juga mengingatkan Cassie, kalau dia mendapat fasilitas jemputan,

"Oh ya Cassie, mulai besok saya tidak mau lihat kamu datang ke kantor naik ojek, kamu akan di jemput sama unit produksi." pesan Kiano

"Gak usah pak, saya naik ojek saja, soalnya kasihan sama tetangga saya, dia biasa antar saya kemana-mana." tolak Cassie

Kiano sampai bingung bagaimana harus menjelaskan pada Cassie, karena dia tidak sadar kalau dia itu Bintang Utama, yang keselamatan dan nyawanya sangat berarti bagi sebuah produksi serial TV. Kalau terjadi apa-apa dengan dirinya, maka semua akan terima resikonya.

"Gini Cassie, saya bukan mau istimewakan kamu, tapi kamu harus sadari bahwa kamu itu bintang utama, yang nyawa dan keselamatan kamu harus saya jaga. Kalau ada apa-apa sama kamu, maka akan kacau semuanya." jelas Kiano

"Saya gak mau ada anggapan saya di istimewakan pak, dan saya gak mau bapak di fitnah karena menyukai saya."

"Kamu gak usah peduli soal itu, saya aja gak peduli kok, kenapa kamu harus pikirkan itu? Saya punya alasan mengistimewakan kamu Cassie." pungkas Kiano

Kiano menjelaskan pada Cassie, tidak ada satu orang pun yang bisa mencampuri hak dia, bahkan Papanya yang komisaris perusahaan saja dia tidak pedulikan, apa lagi kalau cuma artis atau karyawan.

Kiano tegaskan pada Cassie, dia harus patuhi aturan yang dia buat, dia tidak ingin dibantah. Akhirnya Cassie bersedia menerima fasilitas antar jemput, dia mengerti apa yang di inginkan Kiano.

"Baik pak! saya bersedia untuk diantar dan di jemput, besok saya akan datang tepat waktu pak." ujar Cassie.

"Oh ya pak, ibu saya gak mau di rawat di rumah sakit, dia takut kalau masuk rumah saki."

"Yaudah, gak apa-apa asal dia mau di urusin sama perawat, nanti saya kirim perawat buat menjaga ibu kamu, biar kamu tidak kuatir meninggalkan ibu kamu."

Cassie mau menolak tidak jadi, dia ingat ucapan Kiano, kalau dia tidak suka di bantah, akhirnya dia menuruti apa yang sudah diatur Kiano. Cassie semakin mengagumi Kiano, baginya Kiano adalah sosok laki-laki yang ideal.

"Suatu saat saya akan cerita sama kamu, kenapa saya menyuruh kamu untuk memperhatikan ibu kamu." Tutup Kiano. 

Apa yang akan diceritakan Kiano pada Cassie? 

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status