Share

Kabur

"An, bangun!"

Ana semakin mengencangkan selimut yang ia kenakan. Dia berusaha mengabaikan tendangan Cika, yang walaupun tidak terasa sakit, tetapi sangat mengganggu tidur nyenyaknya.

"Lo, beneran gak mau pulang?"

"Itu pertanyaan lo yang keseratus dua puluh tujuh juta kali, deh ... kalau gue gak salah hitung," jawab Ana di sela-sela aktivitas menguapnya.

"Dan lo sama sekali gak ada niatan menjawab pertanyaan gue yang keseratus dua puluh tujuh juta kali itu? Luar biasa.” Cika bertepuk tangan.

"Cik, Apaan sih lo!" seru Ana ketika tendangan Cika semakin lama semakin mirip tendangan kapten Tsubasa.

"Pulang sono!" seru Cika. Semakin lama perempuan itu semakin menaikkan volume suaranya.

"Lo ngusir, gue?"

"Iya gue ngusir lo! Mau sampai kapan lo sembunyi di rumah gue? Lo gak kasihan sama orang rumah?"

"Palingan lo juga udah ember." Ana tahu betul sahabatnya itu seperti apa.

Cika mengalihkan tatapan matanya. Tepat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status