Share

Membalas Tanpa Mengotori

"Mila dari mana saja kamu? Kenapa pulang sampai selarut ini?" tanya Ibu, raut wajahnya nampak begitu khawatir. Tangannya mengusap rambutku dengan begitu lembut. "Bram? Ngapain kamu sama dia?" Ibu melotot, ketika menyadari sosok pria bertubuh tegap yang berdiri di belakangku.

"Ah, itu. Tadi aku jalan-jalan dan tidak sengaja bertemu Bram." Aku terpaksa berbohong pada Ibu untuk saat ini, baru ketika Bram sudah pergi aku akan mengatakan yang sebenarnya.

"Benar, Bu. Tadi kami bertemu di jalan," jawab Bram dengan santainya. "Kalau begitu saya permisi dulu." Tidak beberapa lama kemudian, terdengar suara deru mesin kendaraan.

Setelah memastikan Bram benar-benar pergi, aku langsung mengajak Ibu masuk ke rumah.

"Bu, tadi Bram menyekapku. Dia ingin menuntut balas, karena Dhea telah menceraikannya."

Seketika raut wajah Ibu berubah. Matanya melebar sempurna, satu tangannya menutup mulut yang terbuka.

"Kenapa kamu baru mengatakannya sekarang!" pekik Ibu dan tanpa di duga-duga, dia langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status