Share

56. Penderitaan-penderitaan Pertama

"Aku takkan minta macam-macam atau hal aneh-aneh. Aku anak baik-baik, aku telah dididik keras untuk itu. Just one simple thing. Please be my best friend." Leon nyaris tak berani memandang mata Maharani saat mengucapkannya.

Merespon pemuda tanggung itu, Rani awalnya hanya tertawa gelisah, "Aku 'kan guru bahasamu, bagaimanapun, sudah pasti aku akan menjadi sahabat terbaikmu dalam mempelajari Bahasa Evernesia, walau dalam keadaan krisis seperti saat ini."

Leon berdeham, "Bukan itu saja. Aku tahu itu, I knew it already. Satu hal lagi saja. Anda perlu tahu, sejujurnya, aku sangat tertarik kepada Anda sebagai seorang wanita muda asing yang dewasa, baik hati dan terpelajar."

'Eh? Apa maksud anak muda di hadapanku ini?' Rani tertawa gelisah sekali lagi. Ia khawatir ada telinga yang sengaja maupun tak sengaja mendengar semua percakapan itu. Segera ia bertanya, "Excuse me. What do you really mean?"

"Sesekali, kita bisa coba berkencan. Yah, yang tidak terlalu sulit atau aneh saja, misalnya na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status