Share

Tidak Mungkin!

Puas bermain dengan Alvin, aku kembali ke kamar sendiri bersama Rafael. Sementara bocah itu bermain bersama kedua neneknya. Bersyukur, keadaan Ibu semakin membaik sekarang.

"Mau mandi?" tanya Rafael saat melihatku melepas atasan.

Aku mengangguk. "Hu um. Gerah aku."

"Mau dimandiin nggak?" Alisnya bergerak naik turun dengan jahil.

"Ish! Apaan, sih?" Aku menyambar handuk di cantelan, lalu melenggang ke kamar mandi.

"Dimandiin suami itu enak, lho. Punggung ada yang gosokin. Pasti punggung kamu tuh banyak bolotnya," seloroh Rafael dari luar.

Aku mencebik. "Enak aja! Aku selalu bersih, ya, mandinya. Nggak kayak kamu."

Dia tertawa. "Cepetan mandinya. Aku juga gerah."

Aku mendengkus. Dasar tukang maksa!

Usai mengenakan handuk, aku berjalan keluar. Aku terlonjak kaget saat melihat sosoknya berdiri di samping pintu kamar mandi.

"Ih! Ngagetin orang aja!" Aku memukul lengannya pelan.

Dia meringis. Lalu berjalan melewatiku. Sebuah sentakan kurasakan pada simpul handuk. Seketika benda itu melorot.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status