Share
Bab 55
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMU
BAB 55
[Ya ampun muka si valak burik banget, jauh banget sama istri sahnya, tuh laki matanya jereng kali ya, kok bisanya mau sama perempuan dekil kayak begitu]
[Cocoklah, yang satu sampah, satunya lagi tong sampah, jadi mereka itu serasi, jodoh itu cerminan diri]
[Lihat aja, bentar lagi juga tuh valak nangis nangis bombay karena bakal merasakan apa yang di rasakan istri sah, ingat karma itu nyata adanya]
Begitulah kira kira isi makian dari para netizen, dan masih banyak lagi.
Aku memang bodoh, sangking terbawa emosi tanpa fikir panjang aku langsung saja membuat live streaming
Bab terkait
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 56
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 56"Masa sih??" tanya emak emak 3."Iya ini, coba liat sama kan mukanya???" jawab emak emak 1 sembari memperlihatkan (mungkin) foto di ponselnya."Wah iya sama, tapi kok yang di depan kita berjilbab dan di foto enggak.""Mungkin nyamar kali dia, karena takut mau keluar ntar ketahuan sama netizen.""Waduh, gaswat nih, penyamaranku terbongkar gegara kacamataku pecah, mana ibu lagi sibuk sama ponselnya lagi, sampe gak nyadar kalau aku udah jadi pusat perhatian tuh emak emak." gumamku dalam hati dengan perasaa
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 57
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 57"Heh, ibu tua, itu semua salah anakmu, siapa suruh jadi pelakor!! Apa kamu mau juga kita keroyok kayak anakmu ha!!!""Jangan sakiti ibuku!! Aku minta maaf aku mengaku salah," Tania mencoba berdiri dan membela ibunya, tapi karena tenaganya terkuras habis sehingga dia tak sanggup menjejakkan kakinya."Minta maaflah sama istri yang sudah kau rebut suaminya, bukan sama kita, kita hanya sedikit melampiaskan rasa sakit yang kau buat pada istri sahnya, dan ini belum ada apa apanya." ucap emak emak 2."Seharusnya ini bukan urusan kalian, kalian jangan sok ikut campur urusan orang, perbutan kalian ini bis
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 58
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 58"Ini untuk suami saya, dia kepalanya kejedot pintu makanya benjol," jawab bu Siti sekenanya."Benjol kok di pakein kassa dan betadine sih bu, kalau benjol itu ya di kasih minyak tawon bu biar cepet kempes." ucap bu Rika menimpali."Ya, suka suka saya dong mau di pakein apa, suami suami saya, kok situ yang repot.""Kok ibu marah, kita kan cuma nanya dan ngasihtau aja, atau itu betadine dan kassa untuk Tania yang abis di keroyok sama emak emak di gang depan sana ya." cibir bu Ella pada bu Siti."Apaan sih kalian, gak usah ngaco deh, siapa juga yang di keroyok, jangan julid dan ghi
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 59
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 59"Apa!!!! Jangan becanda kamu pak!!" bi Siti terkejut setengah mati mendengar ucapan suaminya pak Jaka."Iya bu, makanya ayo pulang. Keburu di bawa pergi anak kita."Akhirnya bu Siti dan pak Jaka meninggalkan warung bu Ati tanpa memperdulikan ibu ibu gosip dan bu Ati sebagai pemilik warung yang memanggil nya.Pikiran bu Siti dan pak Jaka hanya fokus pada anaknya Tania yang akan di bawa ke kantor polisi.Sesampainy mereka berdua di rumah, memang betul disana sudah ada 4 orang polisi, yang dua polisi perempuan dan dua lagi laki laki.
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 60
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 60Setelah itu bu Siti berlalu dari hadapan pak Jaka.Sesampainya di kantor polisi, bu Siti mencari keberadaan Tania, setelah bertanya pada polisi penjaga ahirnya bu Siti menemukan ruangan penyidik, dan ternyata disana juga sudah ada Bayu.Melihat Bayu disana, membuat bu Siti murka, karena menurutnya semua ini gara gara Bayu.Bayu yang di harapkan bisa membuat derajat keluarganya meningkat, tapi justru Bayu lah yang membuat masalah demi masalah pada keluarganya.Di tambah lagi sekarang Bayu sudah benar ben
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 61
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 61"Laporkan saja kita gak takut,!!!""Iya laporkan saja, paling nanti kita laporkan balik pencemaran nama baik, yang di lakukan anakmu ke istri sahnya."Aku menangis tersedu, hancur, harga diriku sudah hancur di depan banyak orang, begitu banyak orang yang lihat tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau menolongku, dan mungkin jika tadi tidak ada ibuku entah apa aku jadinya.Ini semua gara gara mas Bayu, setelah aku menjadi istrinya entah kenapa hidupku rasanya selalu sial.Mulai dari pusaka mas Bayu yang tidak berfungsi, aku yang tidak mendapatkan apapun dari pernikahanku dengannya, buk
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 62
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 62Setelah drama lumayan panjang akhirnya kini aku sudah ada di kantor polisi lebih tepatnya lagi di ruang penyidik.Ketika BAP akan di mulai tiba tiba dari arah luar mas Bayu datang."Dek, sayang, kenapa kamu bisa disini, dan ini kenapa tubuh kamu biru biru," ucap mas Bayu menatapku iba.Tapi entah kenapa melihat mas Bayu timbul rasa benciku padanya, ini semua gara gara dia."Pergi mas!! Aku tidak ingin melihatmu!!"Mas Bayu terperangah mendengar ucapanku."Kok kamu
KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 63
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 63"Kalau aku tidak bisa menikmati hartamu, maka kau juga tidak akan ku biarkan bahagia Shila." ucap Bayu sembari mengepalkan tangannya.(pov Shila)[Ternyata pelakor toh, dasar lo*te. Kayak gitu sok sokan jadi yang tersakiti, mau playing victim rupanya][Kalau aku yang jadi istri sahnya udah ku cabein tuh barangnya si valak sama laki mokondo][ Dasar laki mokondo, gak ngaca, gak tau diri, kere belagu, sok sok an mau beristri dua, bagusnya masukin ke kandang singa aja]
Bab terbaru
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK PART EXTRA
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK PART EXTRA
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 79 (ending)
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 78 (ending)
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 77
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 76
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 75
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 74
- KAU HIANATIKU, KUBUAT PUSAKAMU TAK BERKUTIK Bab 73
