Share

Bab 16—Apa Dilan tidak risih?

"A-apa?" Sanaya tercengang hingga untuk menelan ludah saja rasanya susah. "Jangan bercanda, Dilan! Gak lucu!" hardik Sanaya yang lantas melengos, untuk menghindari tatapan mata Dilan.

Lelucon apa lagi ini? Sanaya sudah terjebak dalam kegilaannya sendiri. Dilan mengajaknya menikah?

'Heuh! Gak! Gak bisa!' batin Sanaya yang terus saja menolak kenyataan. Ini semua terjadi juga karena tindakan bodohnya yang sudah melibatkan Dilan.

"Kenapa, Mbak? Mbak gak mau?" tanya Dilan yang jelas-jelas tahu arti dari keterkejutan Sanaya. Namun, bukankah ini sudah benar? Dia berniat baik dan ingin bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah mereka lakukan tadi.

Akan tetapi, Dilan seakan tidak mengerti dengan sikap Sanaya yang mencoba menghindar. Apa sebenarnya yang diinginkan atasannya ini? Kenapa selalu saja membuat semuanya semakin rumit dan... jadi serba salah.

Sanaya menarik napas dalam-dalam seraya memejam sejenak. Kalimat yang hendak dia lontarkan mungkin akan semakin menyakiti hati Dilan.

"Enggak!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status