Share

Bab 21—Ke Rumah Ayah.

"Eh, Nay...." Mami Anne terlonjak kaget, lalu buru-buru mengambil tisu yang ada di meja. Beliau membantu Sanaya mengeringkan cipratan lemon tea, yang hampir membasahi seluruh celana bahan yang dipakai gadis itu. "Pelan-pelan, Nay...."

Sanaya jadi salah tingkah, merutuki sikapnya yang sangat ceroboh itu. "Ma-maaf, Mam. Sanaya malah bikin Mami repot." Perempuan berkulit putih itu mengelap bibir dan hidungnya, yang terasa tidak nyaman, dengan tisu pemberian mami. Tenggorokannya pun juga terkena imbasnya.

Gara-gara mengingat tanggal bulanan yang sudah terlewat, Sanaya hampir saja mati tersedak. ck! Payah, kamu Sanaya!

Tetapi, ngomong-ngomong, Sanaya juga baru sadar akan hal itu. Siklus bulanannya, sudah terlewat satu Minggu. Itu artinya dia terlambat datang bulan. Pantas saja, moodnya belakangan ini sering tak karu-karuan. Ternyata Sanaya belum mendapatkan jatah bulanannya.

"Kamu lagi mikirin apa, Nay? Cerita ke mami." Mami mengusap belakang kepala Sanaya yang kini malah melamun. Be
Na_Vya

Bantu vote-nya donk....huhuuu🤧biar aku tambah semangat dan rajin up-nya:")

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status