Share

Bab 5 - Adik Arga!

"Jadi benar-benar karena uang, kamu menerima tawaran Ayah?" sinis Arga bertanya pada Teresia. 

Arga menghampiri sosok Teresia yang tanpa malu duduk di dapur rumahnya unuk meminta dibuatkan makan pada juru masak rumahnya. 

"Iya! Tadi gue udah bilang kan?" balas Teresia merasa kehadiran Arga mengganggu mood baiknya yang tidak sabar untuk mencoba masakan enak dari seorang chef profesional yang dipekerjakan di rumah pribadi Ayah Romi.

"Gue bisa kasih lo uang yang banyak, tapi bilang sama Ayah kalau lo nolak dan menyerah!" 

Teresia memutar kursinya menghadap pada Arga yang berdiri di sampingnya "dengar! Kita baru aja tanda tangan perjanjian nikah! Dan lo mau gue buat nyerah?! Gak akan! Lagian uang yang lo kasih pasti lebih sedikit dari Ayah lo! Pria tua itu sudah janji mau kasih setengah warisannya ke gue!" bangga Teresia di akhir kalimatnya. 

Arga menggeram kesal, dan bibirnya berkedut jengkel melihat Teresia justru keasikan bermain dengan kursi putar itu dan menghiraukannya. 

"Hanya uang yang ada di pikiranmu kan? Orang miskin sepertimu memang tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi orang kaya!" 

Wajah Teresia memerah, ia yang sedang asik memutar-mutarkan kursi yang didudukinya dengan berpegangan pada meja bar mendadak terpaku mendengar kalimat yang Arga lontarkan padanya. 

Terlebih di ruang makan ini tak hanya ada dia, namun ada dua orang chef yang tengah memasak dan pasti akan mendengar ucapan Arga barusan. 

"Lo tau jelas itu kan?!" Teresia memutar kursinya kembali menghadap Arga dan memandang pria itu dengan tatapan marah serta bencinya. 

"Gue emang miskin, dan karena itu gue mau jadi nyonya kaya supaya gue bisa beli mulut mahal lo itu!" 

"Sialan!" Arga maju satu langkah dan mencengkram dagu Teresia membuat Teresia kaget dan menegang. 

Namun tak hanya Teresia, dua koki yang tengah memasakan makanan permintaan Teresia sama-sama terkesiap atas tindakan Tuannya. 

Arga tidak pernah mau menyentuh wanita, bahkan melihat wanita saja Arga akan berlari menjauh, namun kali ini di hadapan mereka berdua, keduanya bisa menyaksikan wajah Arga yang memerah kesal dan tangannya yang mencengkram erat dagu Teresia yang mendongak menatap Arga. 

"Bibirmu sangat lancang! Berhenti menggunakan panggilan 'Lo Gue' denganku! Saat kita menikah nanti dan kamu masih menggunakan panggilan itu denganku, aku tidak segan untuk memberimu sedikit pelajaran. Kamu harus tau bahwa aku membenci panggilan itu!" 

Arga menjauhkan dirinya dan meninggalkan Teresia serta dapur dalam keadaan hening dan sunyi. 

Teresia menormalkan napasnya  dan memegang dadanya  yang berdenyut dengan cepat. 

"Sialan tuh cowok! Ancaman kayak gitu mana mempan buat gue!" Teresia kemudian memandang kedua koki yang saling terpaku menatap padanya membuat alis Teresia terangkat sebelah. 

"Apa ada yang aneh?" 

kedua koki tersebut berdehem dan menggeleng dengan senyum tipisnya kemudian kembali melanjutkan kegiatannya, memasakan makanan enak untuk Teresia yang sudah berpesan pada mereka untuk membuatkan makanan ala restoran berbintang lima. 

***

Pernikahan pun benar-benar dipersiapkan oleh Ayah Romi. 

Teresia tak lagi tinggal di rumah kontrakannya itu menjelang hari pernikahannya yang akan di adakan esok hari. 

Arga sudah meminta pada Ayahnya bahwa pernikahannya tersebut tak mau dihadiri banyak orang, dan cukup diumumkan saja bahwa dirinya menikah tanpa harus menerima tamu. 

Ayah Romi menyetujuinya, terutama para tamu wanita yang harus mendesah kecewa karena Arga menolak kehadiran mereka semua. 

Banyak yang penasaran alasan Arga sangat menjauhi para wanita dan salah satu wanita yang turut tak paham akan pemikiran Arga adalah Teresia. 

Yang Teresia tau adalah, Arga hanya seorang gay yang pasti tidak memiliki ketertarikan pada wanita, namun saat ia mendengar ucapan tegas Arga pada Ayah Romi untuk tidak mengundang para teman bisnis perempuannya, hal itu membuatnya sangat penasaran dengan alasan Arga sesungguhnya. 

Saat itu Teresia hanya bisa mengerjap pelan karena benar-benar tak paham apa yang Arga katakan, baginya mungkin Arga takut untuk menjadi normal kembali. 

Saat Teresia menatap Ayah Romi meminta kejelasan mengapa Arga menolak mengundang wanita di pernikahannya, Ayah Romi hanya memberikan senyum tipis padanya dan berkata "kamu akan segera tau alasannya nanti" 

Entah nanti yang Ayah Romi katakan itu kapan, lagipula Teresia sudah tak begitu tertarik dengan hal tersebut karena yang lebih membuatnya tertarik adalah hidup mewah setelah ia resmi menjadi istri dari pria tersebut. 

Kini seisi rumah sedang sibuk-sibuknya mendekor rumah, mungkin dari sekian banyak orang di rumah ini hanya Teresia seorang yang tidak terlihat sibuk. Karena gadis itu hanya keluar masuk dapur untuk meminta makanan pada para Chef yang bekerja. 

Setelah mencoba masakan para Chef di kediaman Ayah Romi jujur saja nafsu makan Teresia meningkat drastis. 

Karena sebelumnya saat ia hidup susah di rumah kontrakannya, Teresia harus menghemat pengeluarannya untuk membeli makan. Kini dia bisa bebas makan kapanpun dia mau. 

"Hai, Chef Radit!" Teresia kembali duduk di atas meja bar dan menyaksikan pria muda itu sibuk dengan alat-alat masaknya untuk menyiapkan makan malam yang sebentar lagi akan tersedia. 

Chef Radit yang tengah sibuk dengan bahan masakannya itu menoleh pada Teresia dan tersenyum pada wanita muda tersebut. 

"Nona lapar lagi?" 

Teresia mendesis pelan dan menggeleng "bisa stop panggil gue pake panggilan itu?" Teresia mengerucutkan bibirnya kesal saat semua orang di rumah ini terus saja memanggilnya Nona.

Teresia mengakui dirinya sangat tak pantas menyandang panggilan itu untuk namanya.

"Tuan Romi yang meminta kami melayani anda dengan baik, jadi rasanya tidak sopan jika kami tiba-tiba memanggil anda dengan nama saja" jelas Radit yang jelas Teresia beri decak pelan.

"Kalian kan manggil nama gue, jadi ikut aturan gue! Jangan panggil gue pake Nona-Nonaan lagi! Merinding tau!"

Chef Radit terkekeh pelan dan alhasil menganggukkan kepalanya mengiyakan saja permintaan Teresia.

"Chef sedang buat apa?" Teresia mengamati Chef Raditya yang terlihat sedang berkutat dengan bawang dan sayur-sayuran yang entah ingin dibuat apa. Karena Teresia tak memiliki kepandaian mengenai memasak dan mengolah bahan mentah.

"Ratatouille"

Teresia terkesiap mendengarnya dan memicing tajam menatap pada Chef Radit yang terkekeh geli atas ekspresi Teresia.

"Kenapa melihat saya begitu?" dengusnya geli yang sesekali mengalihkan pandang dari Teresia ke  sayuran dan bahan masakan di depannya.

"Itu daging tikus kan? Chef mau masak daging tikus ya?" celetuk Teresia pada Chef Raditya yang justru tertawa keras karena mendengar celetukannya. 

Teresia berkerut dahi melihat Chef Radit yang masih tertawa dan bahkan mengusap matanya yang mengeluarkan air mata. "Kenapa tertawa?" tanyanya sembari satu tangan Teresia mengambil satu lembar roti untuk ia cemilkan. 

"Kenapa anda mengira ini daging tikus, padahal anda bisa melihat sendiri bahan-bahan di atas sini tidak ada dagingnya?" sungguh Raditya penasaran. 

"Gue pernah liat Ratatouille di Tv itupun waktu gue masih jadi pengasuh anak bayi! Gak nonton lengkap sih, cuman gue liat banyak tikusnya yaah, jadi gue pikir makanan itu dari daging tikus!" jelas Teresia berdasarkan pikirannya sendiri, yang lagi-lagi membuat Chef Radit tertawa geli.

"Malam nanti, Tuan Revo akan datang untuk ikut makan malam keluarga sebelum anda dan Tuan Arga menikah. Dan makanan ini salah satu favoritnya Tuan Revo yang harus ada di setiap dia datang ke rumah ini untuk makan malam" 

Kening Teresia berkerut dalam mendengar penjelasan Chef Radit "Revo? Dia adik si pria galak itu? Gue baru tau dia punya adik!" 

Chef Raditya mengangguk lagi. "Sudah sejak lulus SMA, Tuan Revo memilih tinggal di apartemen dan jarang untuk pulang ke rumah, dan pria itu juga sibuk atas pekerjaan yang diberikan Tuan Romi. Jadi sedikit waktu yang yang Tuan Revo punya untuk bisa beristirahat di rumah ini" 

Teresia mengangguk-anggukan kepalanya mengerti akan penjelasan singkat Chef Raditya. 

Tanpa disadari keduanya ada langkah kaki mendekat yang penasaran akan sosok Teresia dari belakang. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riana Anggraini
bagussssssssssssss bNgettttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status