Share

018

Beberapa hari ini, Batari merasa senang tinggal di desa, walaupun kesedihan masih menghinggapi hatinya.

Setiap pagi ia menyempatkan diri pergi ke makam untuk berziarah lalu pulang mengerjakan apa saja yang bisa dilakukan. Pagi ini pun, Batari akan mengunjungi makam dengan seseorang.

"Tari...," panggil seseorang dari luar rumahnya. Suara itu terdengar tidak sabar dengan beberapa kali memanggil nama Batari.

"Mas Wisang?" sebut Batari saat pintu telah terbuka sempurna. "Sendirian? Mana Ibu?" tanyanya lagi sambil melirik ke belakang tubuh Wisang.

"E... Ibu tidak bisa menemani kamu karena ada keperluan. Mas menggantikan," ucapnya menjelaskan.

"Ooh." Batari merasa gundah dan tidak pantas untuk jalan berdua dengan pria yang bukan suaminya. "Mas... saya pergi sendirian, tidak apa-apa juga," tolak Batari secara halus tanpa menyakiti.

Wisang tersenyum, ia telah menebak balasan dari Batari. Pria itu mengenal Batari sebagai perempuan yang tidak mudah dekat dengan orang lain terutama lawan jenis.

B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status