Share

84. Menuju Titik Terang

“Mbok lanjut ya ceritanya?”

“Iya, Mbok!”

“Gadis kecil itu tumbuh menjadi gadis yang periang, energik, humoris dan tentu saja cantik.”

“Setiap laki-laki yang memandang Kania, pasti Fauzi pasang badan, selalu melindungi dan menjaga Kania layaknya seorang kakak kepada adiknya.”

“Dan Kania merasa nyaman tinggal di rumah itu karena memang sudah seperti keluarga kedua baginya.”

Kania sangat mengagumi Pak Aldi saat itu, karena Kania selalu bercerita dengan Mbok tentang Pak Aldi setiap saat.”

“Setelah lima tahun kuliah dan pulang ke kampung di situlah petaka itu muncul.”

“Kania waktu itu bercerita kalau dia mencintai Pak Aldi, tetapi selalu tidak di tanggapi oleh Pak Aldi karena hanya menganggap Kania sama seperti Nurma adiknya.”

“Pak Fauzi selalu ada buat Kania, sering memegang tangan Kania, memeluknya dari belakang, mencium keningnya.”

“Entah mengapa perasaan Mbok sangat berbeda, karena menurut Mbok kasih sayang yang diberikan oleh Pak Fauzi aneh,” celetuknya.

“Maksud Mbok aneh bagaimana?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status