Share

45. Menghukum Kedua Kalinya

Aldan dan Faizal sudah memakai topeng dan aksesoris penyamaran lainnya. Mereka berjalan ke arah jendela dan mendapati para penjahat yang bergerak menuju belakang rumah. Hanya menyisakan dua orang yang berjaga di depan.

Aldan tersenyum miring, “Sip, kita gak perlu memancing mereka ke belakang.”

Aldan memutar badannya dan berjalan ke ruangan belakang dengan wajah dinginnya, sedangkan Faizal setia mengikuti dari belakang. Dan benar saja, mereka melihat gagang pintu rumah yang bergerak-gerak.

Aldan dan Faizal bergerak hati-hati ke arah pintu. Mereka mendapati sebuah pergerakan kawat yang memutar-mutar di lubang gagang pintu. Terdengar juga bisikan-bisikan dari arah luar, membuat Aldan dan Faizal menerbitkan senyuman miring di bibir.

CEKLEK!

Salah satu penjahat berhasil membobol pintu hanya dengan sebuah kawat. Satu orang mulai membuka pintu perlahan-lahan, sedangkan teman lainnya telah siaga dengan memegang sebuah pistol di tangan.

Kepala satu orang menyembul, mengintip situasi. Sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status