Share

Jujur

44

""Au. Kamu tanya aja sendiri, itu mejanya ada di sebelah pojok.'

Mentari dan Rio menengok ke arah meja yang ditempati oleh Silvia. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang dan hal itu tampak tidak penting bagi Cahya. Karena setelah perpisahan Cahya, ia sengaja tidak ingin memikirkan urusan mengenai Hardian dan istri barunya itu.

"Ngapain tuh cewek bunting jalan-jalan? Nanti pas pulang, ketemu lelembut bisa diambil tuh jabang bayi."

"Hus! Dah ah, back to topic. Kenapa ngajakin kita makan malam?" tanya Mentari.

"Sebenarnya …"

Ucapan Cahya terhenti saat ada waiters mengantar pesanan mereka. Mereka kembali serius saat sudah menyeruput minumannya.

"Sebenarnya kenapa? Apa ada masalah serius mengenai kehidupan antah berantahmu?" seloroh Rio, membuat Mentari mencubit lengan Rio. Rio tersenyum lalu kembali fokus menunggu Cahya bercerita.

"Sebenarnya aku dilema."

"Kenapa? Ada lelaki yang mau kamu jadikan pengganti Hardian?" tanya Mentari.

Kali ini Rio yang membalas menabok paha Mentari. "Jang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status