Share

Bab 73

Rendi duduk bertopang dagu dengan pandangan mata kosong, pikirannya tak menentu memikirkan Vania yang entah sedang berada di mana.

Beberapa kali ia mencoba menyingkirkan pikiran buruk yang menggelayut di benaknya. Sungguh ia sangat mengkhawatirkan Vania beserta janinnya.

Sudah beberapa orang teman Vania yang ia temui, tak satupun di antara mereka yang mengetahui keberadaan istrinya tersebut. Entahlah, Rendi tak ingin berpikiran buruk, meskipun ia sangat yakin jika Vania pasti menghubungi salah seorang temannya.

Rendi memijat kepalanya yang berdenyut. Sudah tiga hari Vania menghilang, selama itu pula ia nyaris tak bisa tidur, memikirkannya.

"Haruskah kau menghukumku seperti ini, Vania?" Gumam Rendi dengan mata berkaca-kaca.

Yah, lelaki itu menangis dalam diamnya. Kali ini ia telah benar-benar menyadari perasaan cintanya untuk Vania, bukan rasa tanggung jawab karena harus memberikan seorang keturunan kepada kedua orangtuanya atau rasa bersalah karena telah melibatkan Vania dalam masalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ika rachman
pokoknya vania hrs jd the one n only... hempaskan karin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status