Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya
[Peraturan pertama aku di tempat kerja: ranjang bos dan meja rapatnya harus siaga 24 jam.]
Aku dikirim oleh suamiku yang munafik, atas nama cinta, untuk menjadi asisten bos kantor pusat, Raynard Wicaksana.
Setelah satu malam, di siang hari aku adalah asisten pribadi Raynard, tetapi di tengah malam aku berubah menjadi hadiah yang dibuka di atas meja rapatnya.
Dia mengendalikanku dengan kekuasaan, tapi di banyak malam, justru dia yang tenggelam dalam gairah bersamaku.
Dia memaksaku bercerai, menandatangani perjanjian untuk menemaninya selama setahun, dan melarangku menikah lagi.
Dia selalu mengingatkanku bahwa dia tidak mencintaiku, dan aku tidak boleh berpikir untuk menikah dengannya. Dia bilang wanita seperti aku tidak pantas.
Setelah satu tahun berlalu, akhirnya aku bisa melepaskan diri dari kehidupan berbahaya ini.
Di hadapan seorang pengejar yang jujur dan lembut, aku memutuskan untuk memberi diriku sendiri kesempatan sekali lagi untuk meraih kebahagiaan. Aku pun menerima lamarannya.
Namun, di hari pernikahanku, Raynard dengan marah merobek perjanjian merger senilai puluhan triliun. Kertas-kertas itu beterbangan seperti salju, menimpa kerudungku, sementara matanya memancarkan amarah dan penolakan.
Dia mengumumkan pada dunia. "Coba lihat, siapa yang berani menikahi wanita milik Raynard?"
Dia jelas tidak mencintaiku, tetapi dia tidak mau melepaskanku.
Ketika nafsu mengendalikan berubah menjadi gelombang gairah yang bergejolak, perburuan atas nama cinta ini akhirnya membuat sang kapitalis yang tinggi hati menjadi tahanan.
Kali ini, dia mengubah perjanjian kami menjadi sebuah akta nikah. Dengan tenang, dia berkata, "Temani aku seumur hidup. Jangan pernah mencintai orang lain selain aku."