Share

Bab 38

Guratan kecewa yang diukir olehnya di masa lalu

membuatku ragu meraih tanganmu.

Lantas, sampai kapan rasa mamang ini bersarang?

Bantu aku menjawabnya, aku bebal tentang cinta.

Dengan hati-hati aku meletakkan secangkir kopi panas di atas meja Jason. Dia sedang berdiri menyandarkan pundak kirinya pada dinding di sebelah jendela kaca besar yang ada di ruangannya. Matanya menerawang pada sesuatu di luar sana. Biasanya jendela itu tertutup roller blind. Entah mengapa, pagi ini roller blind itu tergulung rapi di bagian atas jendela.

"Yu, tolong ke sini sebentar," panggilnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.

Aku berjalan ke arahnya. Setelah aku berdiri di sebelahnya, aku menunggu dia untuk mengatakan sesuatu. Setelah sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status