Wanita Bermata Hijau

Wanita Bermata Hijau

Oleh:  Siska Kurniawati  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat
69Bab
614Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jasmine O’neil, tinggal bersama keluarga kecilnya di Kota Erlangen-Jerman. Ditinggal sang ayah di usia belia, sekarang sudah berumur 16 tahun. Terikat dan terkurung dalam sebuah takdir yang kejam. Dirinya memiliki warna mata langka, warna mata hijau zamrud. Bahkan di keluarganya hanya ada dua orang yang sama. Yaitu Jasmine O'neil dan ayahnya. Sering kali matanya merasakan sensasi aneh, bisa melihat jauh seperti teleskop. Entah ini keajaiban, entah itu kutukan, entah ini dipergunakan untuk apa. Hanya seorang diri merasakan diasingkan, terkucilkan, dan kepedihan karena keanehan ini. Paling kejam lagi ibunya pun mengasingkan Jasmine. Jessica O'neil—sang Ibu menatap penuh kebencian dan muak ketika melihat Jasmine. Beruntungnya memiliki kakak, adik, dan sahabat yang sangat baik dan menyanyanginya. Pada malam hari, dia sering memimpikan hal yang menyeramkan berulang kali. Suatu malam hal itu terjadi lagi, dia dicekik dan di teror sosok misterius. "Kamu! Harus mati!" Terdengar suara berat sangat seram (Bab 1, Wanita Bermata Hijau)

Lihat lebih banyak
Wanita Bermata Hijau Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Aik Supmiasih
wah, keren. aku menanti jasmine pak kekuatannya. Leo dan jasmine semoga bisa menerima takdir itu.
2024-07-04 09:19:36
1
user avatar
Er_zhi.zhii
semangat thor update nya
2024-05-04 13:25:03
1
user avatar
EL Dziken
semangat Jasmine,
2024-04-28 09:45:44
1
user avatar
Siska Kurniawati
Jasmine, Leo, Julie ikatan saudara kandung yang sangat baik. Angellia dan Arthur pun sama sangat kuat.
2024-04-26 15:33:21
1
user avatar
Siska Kurniawati
wah, keren! ayo, terus dilanjut ya author. kutunggu Leo dan Jasmine.
2024-04-24 12:53:04
1
user avatar
Indra Igun
bacanya dah Dig dug
2024-04-24 10:43:37
1
69 Bab

Bab 1 Teror Di Malam Hari

“Hmm!! Jangan ... jangan!” seru Jasmine, sambil memegang leher, karena seperti ada yang mencekiknya hingga Jasmine meronta-ronta kesakitan.“Aaargk!” teriak perempuan yang panik dan ketakutan sontak terbangun. Dia menoleh ke kiri dan kanan, Jasmine melihat adiknya yang berada di kasur depan. ”Huh! Untung aku tidak membangunkannya,” Jasmine menarik napas dalam-dalam sambil melihat muka dan sekujur tubuhnya yang bermandi keringat, melalui cermin.Dia pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju. Ketika melihat jam menunjukan pukul 02.00 AM dini hari, selalu tepat dia akan terbangun dan memimpikan hal sama. Kejadian tadi membuat Jasmine kehausan. Dia mengendap-endap keluar kamar untuk mengambil minuman di dapur yang berada di lantai satu.”Sepertinya. Kak Leo sudah tidur,” gumam Jasmine sambil mengambil segelas air dan minum secara cepat."Kamu! Harus Mati!" Terdengar suara berat sangat seram.Dia tersentak hampir menjatuhkan gelas yang ada di tangan. Perempuan berambut ikal panjang seping
Baca selengkapnya

Bab 2 Sosok Jubah Hitam

”Jasmine! Kenapa hampir setiap hari bangun kesiangan? Malam kamu ke mana?” bentak Jessica sembari mencuci piring. ”Tidak, Ke mana-mana, Bu!” ”Itu lihat kelakuan, anakmu! Edward O’neil yang selalu kamu banggakan. Sekarang hanya bisa membuatku pusing saja!” Jessica marah dan berteriak kencang lagi. Leo menahan amarah lagi dan lagi, dia memijit kening yang mulai sakit. ”Apa sih, Bu? Jangan memanggil Ayah dengan suara keras seperti itu!” seru Jasmine lalu berdiri sambil menghentakan kaki. ”Sudah, Ibu! Jasmine ini masih pagi! Tolong redam emosinya. Jangan ada yang memulai pertengkaran lagi!” seru Leo geram sambil memegang tangan, dia mencegah Jasmine yang ingin pergi dari rumah. ”Percuma, Kak. Lepas! Aku mau pergi ke sekolah, tidak perlu mengantarku antar saja Julie, Kak!” serunya sambil mengambil tas di sebelah Julie. Julie hanya menutup telinga dan menangis menyaksikan pertengkaran ini. ”Jasmine, tunggu!” Leo mengejar tapi sayang Jasmine sudah berlari dengan kencang tidak bisa terke
Baca selengkapnya

Bab 3 Wanita Bergaun Hitam

”Oh ... Jasmine, jangan menangis seperti ini. Apa mau bercerita, soal kejadian tadi?” Angellia bertanya dengan lembut mendekat dan mengelus rambut sahabatnya. Jasmine menarik napas begitu berat, menjelaskan semua hal yang selama ini terjadi. Cerita itu sampai membuat Angellia tersentak. Angellia berhenti sejenak dan lebih fokus mendengar cerita sahabatnya yang terus menyeka air mata. Jasmine menggenggam erat tangannya, Angellia pun mengelus lembut tangan itu. Ruangan sepi ini, hanya menggema suara tangis pilu Jasmine. Dua sahabat ini saling berpelukan erat. ”Kenapa kamu baru menceritakan semuanya? Soal mimpimu itu? Kejadian kamu diikuti sesosok aneh?” Angellia terkejut sampai beranjak dari kasur yang mereka duduki. ”Maaf, aku mencoba untuk melupakannya Angel. Aku takut kalau semua tahu soal ini. Sosok-sosok itu melukai kalian." Jasmine menunduk sambil meremas rok abu-abunya. ”Sebentar, apa jangan-jangan! Dia yang menyebabkan, kamu kecelakan tadi?” ”Entahlah. Angel.” Jasmine teris
Baca selengkapnya

Bab 4 Wanita Peramal

”Akhirnya! Istirahat juga, siapa yang mau menitip makanan?” tanya Arthur berdiri sambil mengujungi Jasmine. ”Aku. Sekalian ikut, ya?“ sahut Angellia sembari merangkul lalu mengedipkan mata. ”Jasmine, ditinggal sendiri? Oke, kita harus cepat-cepat kembali,” ujar Arthur sambil menarik tangan Angellia. ”Tunggu! Belikan aku. Susu cokelat dan roti, oke,” pinta Jasmine dengan teriak keras. ”Angel, kamu merasakan hal yang sama dengan Kakak?” tanyanya sembari menghela napas. ”Soal Jasmine, Kak?” tanya Angellia sambil menghitung uang. ”Iya, bagaimana ini? Kekuatannya sudah tidak bisa dikendalikan. Sebelum waktunya, terlalu awal lebih kuat. Apa tadi di UKS Jasmine menceritakan sesuatu?” ”Iya, dan itu membuatku tercengang, Kak! Dia sudah semakin licik memasuki dunia Jasmine, sampai menakutinya secara mental. Bayangkan saja, anak buahnya sudah menguntit Jasmine, dan menampakannya di hadapan Jasmine." "Lebih parahnya lagi! sudah berani menyentuh Jasmine, di alam bawah sadarnya untung Aya
Baca selengkapnya

Bab 5 Mencari Petunjuk Baru I

”Astaga! Apa yang terjadi? Cepat bawa kemari!” seru Leo sambil menunjukan sofa besar. ”Maaf, Kak Leo atas kelalaian kami,” ujar Angellia menundukan kepala merasa bersalah. ”Maafkan kami, Kak Leo ini sebuah kesalahan besar. Ketika Jasmine mengajak kami pergi ke pusat kota, aku tidak bisa menolaknya!” timpal Arthur sambil menaruh Jasmine secara perlahan ke sofa. ”Kalian! Bisakah, berhati-hati lagi? Ini bukan waktu untuk bermain-main, kalian tau?” bentak Leo. ”Kami tau Kak, maaf tapi tidak dengan cara membentak seperti ini. Kami juga sudah berusaha keras melindungi Jasmine, walau kekuatan kami masih lemah.“ Arthur membalas bentakan Leo. ”Tolonglah! Kalian jangan jadi seperti ini. Lihat adikku!” Menarik tangan Arthur, dua orang itu bisa saja baku hantam terjadi. Leo dan Arthur saling bertatapan dengan mengepalkan tangan menahan amarah. Leo langsung meghajar Arthur mengunakan perisai tangan menghantam perut secara keras dan bertubi-tubi. Arthur tersungkur ke belakang, keluar darah dar
Baca selengkapnya

Bab 6 Mencari Petunjuk Baru 2

Dalam pembicaraan serius itu, Jasmine pun sadarkan diri. Dia merintih kesakitan, tubuhnya terasa remuk sekali.“Tanganku! Kenapa ini tidak bisa digerakan dan sakit? Bukannya tadi aku masih ada di Pusat Kota?” gumam Jasmine kebingungan mulai menatap Angellia, Angellia hanya membalas dengan senyuman sambil mengobati tangannya yang dililit dengan perban. Jasmine melihat Leo dan Arthur yang masih berbincang-bincang, hanya terdengar samar-samar perbincangan itu. Leo mulai menoleh ke arah Jasmine dan mengisyaratkan Arthur untuk menghentikan pembicaraan tadi.”Jasmine sudah sadar. Sebaiknya kita lanjutkan nanti ketika Jasmine istirahat di kamar,” bisik Leo dan menghampiri Jasmine.”Aku mengerti.” Lelaki bermata cokelat itu menjawab dengan mengangguk.”Hmm ... adikku, Sayang. Bagaimana keadaanmu?” tanya Leo sambil duduk di sebelahnya.”Badanku lemas, Kak. Seluruh tubuhku sakit sekali,” lirih Jasmine sembari menunjukan tangan yang sudah diperban.”Jasmine, apa kamu mengingat sesuatu?”"Terakh
Baca selengkapnya

Bab 7 Membuat Rencana 1

Ayah dan ibu angkat Si Kembar sebenarnya sahabat Edward juga. Pasangan suami istri ini tidak bisa memiliki anak, akhirnya mengadopsi dari panti asuhan kenalan Ayah Jasmine. Sekarang mereka menjadi keluarga harmonis, lengkap, dan bahagia. Orang tua Angellia dan Arthur bernama Aroon Pierce dan Serenity Riley. Mereka hanya manusia biasa, tidak memiliki kekuatan ajaib. Hanya saja sudah mengerti tentang hal itu, tidak ada rahasia apa pun. Arthur memegang benda pipih itu sambil menunggu jawaban dari Aroon. Kkringg ...! Kkringg ...! Kriingg ...!Dia menunggu cukup lama, akhirnya dijawab dengan nada lembut khas seorang ayah kepada anaknya.”Halo, Ayah. Maaf, apa aku menganggu?” tanya Arthur ada rasa takut mengganggu Aroon.”Halo juga, Nak! Tidak baru saja kembali dari ruangan rapat. Ada apa, ya? Sepertinya genting sekali?” balas Aroon dengan nada cemas dan kebingungan.”Hmm ... tenang. Tidak usah cemas, hanya saja apa aku boleh meminta tolong,
Baca selengkapnya

Bab 8 Membuat Rencana 2

Disaat bersamaan dengan keluarnya Julie dari kamar, Angellia mendapatkan pesan dari Arthur. Ketika melihat isi pesan di ponselnya itu membuat Angellia kebingungan juga senang. Sejenak dia berpikir hingga kerutan di dahi yang menyatukan alis. Angellia tidak sadar, Jasmine terus mengamatinya. Kamar yang bernuansa lantai kayu dan dinding bercat hijau tosca. Membuat suasana menjadi sunyi nan damai karena mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing."Ada apa ini? Kenapa aku bisa melupakan kejadian yang lalu?" batin Jasmine pun melamun. Dia tersadar saat mendengar suara ketikan ponsel dan menoleh. ”Ada apa? Semua baik-baik saja?” tanya Jasmine sembari mengenakan pakaian yang sudah diberikan oleh Angellia.”Ah! Tidak ada apa-apa. Kalau sudah memakainya cepat ke bawah, ya? Aku mau berbicara dengan Arthur. Oh, ada kabar baik aku akan menginap di sini, loh!” ujar Angellia lalu memeluk pelan Jasmine.“Asik ...! Aku tidak sendirian lagi. Uhuy!””Baiklah!
Baca selengkapnya

Bab 9 Sosok Bayangan Hitam

Aroon menelepon Arthur memberi tahu bahwa sebentar lagi menuju rumah Leo. Leo berpikir alasan yang tepat meminta ijin kepada Jessica. Hanya ada satu ide, yaitu keluar untuk menonton pertandingan Baseballs yang tiketnya sudah dibeli oleh Aroon. Arthur dengan cepat mengirim pesan ke ayahnya agar akting mereka berhasil. Beberapa menit kemudian, suara klakson mobil yang sangat keras. Membuat Jessica terbangun dan keluar melihat siapa yang datang ke rumah malam-malam.Tok! Tok! Tok!”Hai, Jessica. Selamat malam. Bagaimana kabarmu?” tanya Aroon tersenyum dengan ramah saat melihat wanita yang sudah membuka pintu.”Hai, Aroon. Ada apa ini? Anak-anak sudah mengabarimu untuk menginap di sini? Aku baik-baik saja,” jawab Jessica sembari mempersilahkan masuk dan menunjukan bahwa Arthur bersama Leo.”Sudah ko, memang mereka sudah lama tidak menginap di rumahmu. Aku mengajak Arthur dan Leo untuk menonton pertandingan baseballs. Aku lupa memberitahu Arthur sudah
Baca selengkapnya

Bab 10 Serangan Bertubi-tubi

Tiba-tiba, Dementors menghindari serangan, Arthur pun terbelalak. Ketika lelaki itu menoleh ke arah musuh. Sosok bayangan hitam menyerang dengan kekuatan cahaya kegelapan mengarah ke dada Arthur. Dia pun terhempas jauh menghantam keras tembok. Dia terkapar di lantai berusaha untuk bangkit, dari mulutnya memuntahkan banyak darah segar. Aroon mengambil kapak itu. Dia marah besar lari menghampiri Iblis itu, lantas menyerang langsung mengayunkan kapak secara brutal. Leo terkejut dan menghampiri Arthur.”Kamu beraninya menyentuh anakku!” murka Aroon terus menyerang.”Arthur, Kamu tidak apa-apa? Aku baru ingat ‘Kegelapan akan musnah hanya dengan memancarkan cahaya suci yang abadi’, Aku punya rencana alihkan sosok itu ke tengah." Leo membantu Arthur untuk berdiri."Kamu gunakan perisai ini, untuk melindungimu bersama Ayah Aroon. Selama proses, kamu lindungi data penting itu. Aku usahakan tidak akan menghancurkan benda di sekitar,” perintah Leo melepaskan perisai
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status