"Nggak apa-apa, Kak Raisa. Kamu itu panutanku, juga temanku, aku ...."
"Raisa di sini?" Bu Ratna tiba-tiba berjalan masuk. Dia melihatku lalu melihat Zelda dan berkata, "Ada apa ini? Kenapa sampai sekotor ini?"
Zelda langsung menjawab, "Kak Raisa dilempari telur di luar ruang operasi. Sekarang lagi pusing memikirkan tempat tinggal. Aku menyarankan dia tinggal di rumahku, tapi dia nggak mau."
"Situasinya memang agak rumit." Bu Ratna langsung menghampiriku lalu mulai mengelap rambutku dengan tisu sambil berkata, "Tapi nggak apa, aku bantu pikirkan solusi."
Menurut Bu Ratna, di saat seperti ini, meninggalkan rumah sakit adalah pilihan yang bagus. Bagaimanapun juga, para wartawan dan keluarga korban berkumpul di sini. Begitu situasinya hilang kendali, aku kemungkinan akan jadi target mereka, jadi aku memang harus menghindar dulu untuk sementara.
Dia juga memberi tahu aku Dokter Dharma sudah pergi bicara dengan Pak Roni, mencari cara untuk putus hubungan denganku, takut para wartawan meliba