Tiba-tiba, Diana beranjak dari posisinya. Takut wanita tua itu menimbulkan keributan, Sophia cepat-cepat menahannya.
"Tunggu, Nek. Tolong jangan gegabah."
"Jangan menghalangku, Sophie. Lepaskan!"
Sophia menggeleng-geleng dengan raut iba. "Nenek saat ini sedang terbawa emosi. Sebaiknya, Nenek menenangkan diri dulu. Mari tangani masalah ini dengan kepala dingin, hmm?"
"Tidak bisa, Sophie. Selama mereka berada di sini, kepalaku tidak akan bisa dingin. Karena itu, mereka harus angkat kaki dari peternakan ini."
"Tapi kalau Nenek mengusir mereka, mereka pasti mengira aku yang melaporkan hal itu kepada Nenek. Aku tidak mau punya musuh!"
Diana tersentak. Ia bergeming sejenak, memperhatikan wajah Sophia.
"Kumohon, Nek, jangan usir mereka. Ini sudah malam dan musim dingin. Kasihan Louis dan Emily kalau mereka terluntang-lantung mencari penginapan. Tolong pikirkanlah mereka."
Diana memalingkan muka. Kepalan tangannya perlahan melemah.
"Mereka seharusnya berterima kasih padamu. Aku tidak ja