Rendra tampak lesu, ia dan pengacaranya tak kuasa merebut kembali RSC, karena ternyata memang dokumen yang ada pada Rendra dinyatakan palsu.
Maya menatap Rendra, dengan tatapan nanar, setidaknya pria yang saat ini tak berdaya di kusrsi roda pernah menikahinya dan pernah mengisi hatinya.
“Jika dulu, seandainya kamu tidak menghianati pernikahan kita, mungkin ini tidak akan terjadi Mas. Nasi sudah menjadi bubur, kamu dan ibumu saat ini menuai semua keburukan yang kalian lakukan padaku,”ucap Maya
“Aku terlalu meremehkanmu Maya, benar kata ibu, seharusnya aku tidak terlalu mencintaimu, aku tidak akan melupakan kejadian hari ini, dimana semua usahaku selama dua puluh tahun ini kamu rampas dengan begitu saja,”sarkas Rendra lalu mengarahkan kursi rodanya menuju luar gedung.
Maya hanya menatap kepergian Rendra, dan beralih menatap Fardian lalu meraih tangan Fardian.
“Kapan, Ayah Rama Widata dibebaskan dan dibersihkan nama baiknya?”tanya Maya dengan melempar senyum.
“Secepatnya akan dibuka pers