"Yang Mulia Stella, alihkan perhatian para penjaga, kumohon!" Kaelar memohon pada Stella juga sembari menghampiri Rigel.
"Serahkan padaku," sahut Stella yang juga berpisah dengan mereka.
Kini Rigel menaiki mobil yang dikendarai oleh Kaelar. Kaelar menyetir dengan cepat. "Kita bertaruh dengan waktu karena saat ini penjagaan sedang mengawasi keamanan Yang Mulia Adriel, Anda bisa memanfaatkan waktu ini," ucap Kaelar sesekali melirik Rigel.
Rigel sedari tadi hanya diam membungkam karena isi kepalanya penuh dan berisik. Banyak hal yang Rigel pikirkan terutama ia harus kembali dengan kenyataan kemampuan yang ia miliki. "Baiklah, aku harus pergi ... bagaimana denganmu sendiri?" tanya Rigel.
"Keamanan Anda dan hidup banyak lebih penting dari nyawaku," ucap Kaelar sembari menyetir. Kedua mata Pria itu kemilau karena berkaca-kaca. Ia langsung menaikkan kecepatan mobil untuk melesat membelah jalanan sepi karena hiruk pikuk keramaian sedang berada di Kuil Dewi Bulan.
Rigel hanya diam menuruti