Narendra baru hendak ikut mengejar Veronika, kala tangannya segera dicekal oleh Echa.
"Kau ingin mengejarnya? Untuk apa, Narendra?" tanya Echa sambil memperbaiki tatanan dasi pria itu.
Narendra menunduk. Hatinya terasa berat, seolah ada beban tak kasat mata yang menekan dadanya. Suasana di lobby apartemen itu seketika terasa sunyi, hanya suara detak jarum jam di dinding yang terdengar pelan.
"Bukankah aku tadi keterlaluan? Aku menyakitinya, Echa," kata Narendra, merasa sangat bersalah.
Echa menarik napas perlahan. Tatapannya lembut, namun ada ketegasan di sana. Ia tahu, keputusan yang diambil Narendra barusan bukan tanpa alasan, meski caranya salah. Tangannya masih bertahan di pergelangan tangan pria itu, tak membiarkan Narendra pergi begitu saja.
"Keterlaluan? Keterlaluan mana dengan dia yang sudah tidur bersama para laki-laki itu tanpa kau ketahui, hm? Bertahun-tahun kalian menjalin hubungan, bukan? Tapi... bertahun-tahun pula Veronika menyembunyikan hal kotor ini darimu," kata