"Minggir kalian. Aku mau pergi bahas kerja sama. Kalau sampai telat dan batal, kalian mau tanggung jawab? Kalian mampu ganti rugi denda kontraknya?" bentak Carlos dengan ganas.
Mendengar perkataan itu, para pengawal itu terlihat ragu dan curiga. Apakah Carlos benaran pergi membahas kerja sama? Namun, mereka tahu tidak ada kerja sama yang begitu penting sampai asisten Carlos pun tidak memberi kabar sebelumnya.
"Cepat minggir," bentak Carlos lagi.
Para pengawal langsung saling memandang, lalu akhirnya memutuskan untuk mengikuti Carlos.
"Ck ck. Pantas saja belakangan ini kamu begitu diam, ternyata kamu lagi diawasi," sindir Zayn dari ujung telepon.
"Bukan urusanmu," seru Carlos dengan nada dingin.
Setelah itu, Carlos kembali bertanya, "Tamara ada terluka?"
Di aula kantor polisi.
Melihat Tamara yang sudah hampir sampai di pintu keluar, Zayn berkata, "Tentu saja terluka. Coba kamu pikir, pacarmu itu menyuruh tiga pria kekar untuk menculiknya."
"Verona bukan pacarku. Jangan buat aku muak," m