Sienna melangkah menjauh dari Stacey dan Gregory tanpa menoleh ke belakang, lalu kembali ke sisi Sebastian. Pria itu sudah menunggunya di dekat meja VIP yang berada cukup dekat dengan panggung utama.
Tanpa berkata apa-apa, Sebastian menyambutnya dengan tatapan penuh tanya. Tapi Sienna hanya tersenyum kecil dan menggeleng pelan—tanda bahwa ia baik-baik saja. Setidaknya, ia ingin terlihat begitu.
Sebastian menyentuh tangan Sienna lembut. “Kalau kau ingin kita pergi, kita bisa meninggalkan tempat ini sekarang juga.”
Sienna menggeleng tegas. “Tidak. Aku ingin tetap di sini. Dan aku ingin mereka melihat bahwa aku tidak hancur, tidak kalah, dan tidak sendirian lagi.”
Sebastian menatap istrinya dengan bangga. “Baiklah. Kalau begitu, mari kita menangkan malam ini.”
Lampu ballroom meredup perlahan, dan suara biduan wanita digantikan denting palu kecil sang pembawa acara.
“Selamat malam, hadirin. Kita akan segera memulai sesi lelang amal malam ini,” ujar pria bersetelan rapi dari atas panggung.