Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO

Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO

last updateHuling Na-update : 2025-05-31
By:  MerspenstoryIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
10Mga Kabanata
26views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Sienna Hart terjebak dalam perjodohan konyol dengan seorang duda tua kaya raya demi ambisi keluarganya. Dalam keputusasaan, ia pergi ke bar dan menghabiskan malam panas dengan pria asing yang wajahnya tak ia ingat keesokan harinya. Seminggu kemudian, Sienna kembali bertemu dengan pria itu. Dia adalah Sebastian Dellier. CEO tampan dengan sejuta pesona! “Kita harus menikah. Bagaimana kalau ternyata kau hamil anakku setelah bercinta malam itu.” Kini, Sienna harus memilih. Mengikuti takdir yang dipaksakan keluarganya, atau mengikuti hasrat yang datang dari Sebastian?

view more

Kabanata 1

Bab 1

Cahaya remang bar hotel memantul di mata Sienna Hart saat ia menenggak sisa minumannya. Kepalanya terasa berat, dunia seakan bergoyang pelan, tapi itu tak cukup untuk menghapus sesak yang menyelubungi dadanya.

Sienna menatap getir gelas di hadapannya, lalu menertawakan dirinya sendiri. “Aku dijual,” gumamnya miris.

Tanpa suara, Sienna meletakkan gelasnya ke meja. Sudah lama ia terpenjara dalam keluarganya sendiri. Sekarang, semua yang ada dalam dirinya berteriak untuk minta dibebaskan.

Di sebelahnya, seorang pria duduk dengan wajah tertunduk dan tampak gelisah. Sienna menoleh sekilas, berusaha menahan komentar sinis yang ingin keluar dari bibirnya. Saat ia hampir mengangkat tangan memanggil bartender, tangan hangat pria itu menyentuh pipinya dengan lancang.

“Hei—” desis Sienna marah.

Pria itu memandang Sienna dengan intens, wajahnya tampan dengan mata sebiru lautan. Untuk sesaat, Sienna hampir lupa diri. Wajah pria itu seperti dipahat sempurna, seperti mahakarya yang dibuat untuk menunjukkan kekuasaan dan kekuatan yang tak terhindarkan.

Sienna hendak menepis tangan pria itu dari pipinya, namun pria itu tak memberinya waktu. Dalam sekejap, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang panas dan menggairahkan.

Sienna sempat memukul dada pria itu dengan lemah, tapi tubuhnya terlalu lelah untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga. Malam ini, dia hanya ingin melepaskan segalanya.

Di sela napas yang tersengal, Sienna bergumam serak, “Kau sudah gila?! Siapa bilang kau boleh menciumku?!”

Pria itu mendesis pelan, mata birunya penuh dengan nafsu yang membara. “Kalau kau mau, aku akan berhenti,” balasnya. Wajahnya memerah, dipenuhi hasrat yang tak terbendung.

Sienna menggigit bibir bawahnya, matanya beradu pandang dengan pria itu sejenak. Dan akhirnya, ia menyerah.

Ciuman mereka kembali menyala, kali ini lebih liar, lebih tak terkendali. Di antara napas yang memburu dan desir hasrat yang membuncah, mereka bangkit dari kursi dan melangkah cepat menuju lift.

Di sana, Sienna bersandar di dinding dan tertawa kecil saat pria itu kembali mencumbunya.

Desahan tertahannya berubah menjadi keluhan lirih. Ia bisa saja mendorong pria itu pergi. Tapi tubuhnya lebih tahu dari pikirannya sendiri.

Pintu kamar terbuka.

Sienna didorong perlahan ke dinding, mata hazelnya seolah berteriak saat jari-jari panjang itu berhasil menemukan ritsleting gaunnya. Saat akhirnya kain sutra itu jatuh ke lantai, Sienna refleks menutup mata.

“Kita tidak akan melakukannya jika kau tidak mau.” Pria itu berbisik di telinga Sienna. Tangannya membelai punggung Sienna, membangkitkan desahan pelan dari bibir wanita itu. “Tapi, kau harus segera pergi karena aku tidak bisa menahannya lebih lama.”

Sienna membuka mata, lalu tertawa miris. “Aku dijual. Untuk perusahaan. Untuk angka di rekening bank. Jadi, untuk apa berhenti sekarang? Cepat atau lambat, kekacauan juga akan datang,” sahutnya lirih.

Sejenak, pria itu menatap Sienna dalam diam sebelum akhirnya mengangkat tubuh Sienna dengan mudah dan membawanya ke ranjang besar.

Sienna meremas seprai saat pria itu menelusuri setiap lekuk tubuhnya dengan bibirnya yang hangat. Mata Sienna kembali tertutup saat tangan terampil itu melepaskan pakaian terakhir yang masih menempel di tubuhnya.

Lalu kemudian, tubuh mereka bertemu.

“Ahhh …!” Sienna merasa tubuhnya seperti dirobek menjadi dua.

Saat tubuhnya melengkung di bawah sentuhan pria itu, Sienna mengeluarkan erangan tertahan, dan setetes air mata jatuh di sudut matanya.

Namun, hasrat yang tak tertahan membuatnya segera terbiasa. Setiap ciuman, setiap sentuhan pria itu, seolah mengikis kewarasan Sienna.

Sienna memeluk pria itu lebih erat. “Jangan berhenti. Tolong ….”

***

Keesokan paginya, Sienna membuka matanya perlahan. Dunia terasa berputar, kepalanya berat seperti dipukul palu. Butuh beberapa detik bagi Sienna untuk sadar dia tidak berada di kamarnya sendiri.

Kamar hotel. Seprai putih. Dan … aroma seorang pria.

Sienna mengerjap bingung sebelum akhirnya menyadari satu hal. Ia telanjang! Seprai menutupi tubuhnya seadanya, dan di sampingnya, tempat tidur itu kosong.

Tidak ada siapa-siapa. Hanya lipatan selimut yang berantakan.

Sienna menelan ludah, tenggorokannya terasa begitu kering. Tangannya meremas seprai sambil mencoba mengingat. Tapi pikirannya kosong, dan rasa nyeri samar terus menghantui bagian sensitifnya.

“Astaga. Apa yang kulakukan?!” erangnya pelan.

Sienna perlahan duduk. Dan kepalanya berdenyut makin keras. Ia tak pernah mengira dirinya akan terjebak dalam situasi seperti ini.

Ini bukan dirinya. Ia bukan tipe yang akan mabuk-mabukan sampai hilang kendali. Tapi tadi malam—

“Argh! Aku tidak pernah kehilangan kendali seperti ini. Bahkan saat hidupku dikendalikan seperti boneka.”

Sienna mengusap wajahnya dengan kasar, berharap hal itu bisa menghapus semuanya. Namun saat suara lirih seorang pria terdengar dari arah kamar mandi, tubuhnya langsung menegang.

“...tentang perjodohan...”

Napas Sienna tercekat seketika. Otaknya yang masih kabur berusaha memahami. Tanpa pikir panjang, ia melompat turun dari ranjang, buru-buru memungut pakaiannya yang tercecer di lantai.

Dengan tangan gemetar, ia mengenakan gaun tipis itu seadanya, bahkan tidak peduli ritsletingnya tidak tertutup sempurna.

Ia harus pergi. Sekarang.

Sienna hampir tersandung sepatunya sendiri saat membuka pintu dan berlari keluar.

Lift di ujung lorong berdenting. Ia menekan tombol sekuat tenaga dan bergegas masuk begitu pintu terbuka.

Di dalam lift, ia bersandar lemas ke dinding, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Potongan-potongan ingatan mulai bermunculan meski sepotong-sepotong.

Sentuhan panas di punggungnya.

Desahan tertahan di telinganya.

Lalu tangannya sendiri yang menarik pria itu lebih dekat.

Dan...

Kalimat itu.

‘Jangan berhenti. Tolong.’

Sienna mencengkeram rambutnya dengan kuat, berusaha menahan gejolak di dadanya yang hampir tak tertahankan. “Rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi,” erangnya frustasi.

Bunyi dentingan lift membawanya kembali ke kenyataan.

Sienna menarik napas panjang, lalu memberanikan diri untuk melangkah keluar meski kakinya terasa seperti dicengkeram dengan dua buah pemberat.

Beberapa saat kemudian, Sienna tiba di kediaman keluarga Hart dengan wajah kusut dan langkah gontai. Ia nyaris tak peduli pada penampilannya saat turun dari taksi dan memasuki rumah besar itu.

Sienne terpaku saat sebuah suara menyambut kedatangannya. 

“Dari mana? Penampilanmu seperti orang yang baru saja jual diri.”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Merspenstory
Selamat membaca ^^
2025-05-31 18:30:49
0
10 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status