73
Yusuf memandangi wajah Naysila, di layar ponselnya. Yusuf menyunggingkan senyuman saat tatapan mereka bertemu.
"Kangen," ucap Yusuf.
"Sama," balas Naysila.
"Aku dilarang buat menemuimu."
"Telepon aja, Bang."
"Lebih suka ketemuan."
"Sabar. Cuma beberapa hari kita misah. Setelah itu akan sama-sama terus."
"Ehm, Nay. Aku ada beliin kamu gaun tidur. Buat first night kita."
Naysila membulatkan matanya. "Bang, jangan sebut yang itu. Aku makin tegang."
Yusuf mengulum senyuman. "Aku juga cemas. Takut gagal muasin kamu."
"Aku justru ngeri bagian itu. Habisnya, kata yang sudah pada nikah, itu lumayan sakit."
"Makanya, seminggu kemaren aku nonton film anu. Nyari trik supaya kamu nggak terlalu sakit."
"Kata Kak Tari, dia sama Bang Hisyam dulu bercanda dulu. Lalu pemanasannya lama. Jadi saat pas itu, sudah high banget dan nggak terlalu sakit."
Yusuf mengangguk mengiakan. "Hisyam juga ada ngomong gitu. Sama Ari, Harun dan Rangga. Kata mereka, aku harus bisa buat kamu relaks dulu, kar