"Assalamu'alaikum jagoan!" seru Rian membuka lengannya menerima kedatangan Ilham. Bocah itu tertawa senang saat dokter tampan itu mengangkatnya. Menyenangkan sekali memiliki Bapak dan Papa ganteng sekaligus.
"Rian, kamu ke sini?"
Kinarsih menghampiri. Badai ternganga dengan alisnya yang bertaut. Merasa kesal sampai ke puncak kepala karena pemuda itu selalu ikut campur dalam hubungannya dengan Kinarsih. Ia ingat betul bagaimana mereka baku hantam saat ia tak lama menceraikan Kinarsih. Sekarang, dia muncul lagi. Bikin geram. Apalagi nampak putranya begitu dekat dengan dokter itu.
"Iya. Aku dengar kabar, ibunya Ana sakit parah karena kecelakaan. Aku kemari untuk menjenguknya. Tadi aku sudah telpon Ana."
Rian tidak memandang Kinarsih. Ia berlalu saja saat wanita itu menghampirinya. Patah. Itu yang dirasakan Kinarsih saat ini. Kenapa tiba-tiba ia ingin menangis? Badai mendekatinya lalu mencoba meraih tangannya lagi. Kinarsih menepis.
"Aku harus menyambut Rian. Dia adalah tamu rumah ini."