“Baik-baik di Metro kalau aku sudah pindah,” pesan Elo saat mereka makan malam bersama, seusai nonton.
Surat pengunduran diri sudah Elo ajukan pada petinggi Metro dan hanya tinggal menunggu hingga akhir bulan tiba. Selanjutnya, Elo sudah resmi pindah ke tempat kerja baru.
“Nggak usah macam-macam sama cowok lain,” lanjut Elo masih saja mengoceh. “Tolak kalau ada yang ngajak jalan, apalagi diajak nonton sama makan malam.”
“Emang situ siapa?” Sinar mencebik sebentar dan lanjut memakan ramennya. “Kok, sibuk ngatur-ngatur.”
“Kucium, nih!” Elo menarik napas dan meletakkan sumpitnya. Melirik Sinar yang duduk di sampingnya dan terus saja menyantap minya tanpa menoleh.
“Kulaporin ibu,” responsnya santai.
Elo tertawa singkat. Segera mengeluarkan ponsel, lalu melakukan panggilan video. Saat nada hubung itu tersambung dan terdengar di telinga, Sinar pun menoleh ke arahnya. Tatapan Sinar berpindah pada ponsel di tangan Elo, lalu melotot.
“Mas!” Sinar membaca satu kata yang ada di layar pria itu, I
