“Pa, please udah ya. Alifa ngantuk!” Alifa pelan-pelan berdiri dan berjalan ke kamar.
Aliza pun ikut serta. Sekarang tinggal manusia-manusia yang profesinya menjadi orang tua itu yang di sana. Bangga, terharu putri-putrinya sudah besar dan apa yang menjadi ketakutan mereka tidak terjadi. Malam ini, Alil dan Alis menginap di pesantren setelah pulang dari acara di rumah temannya.***“Mas,” panggil Ayu.“Iya, itu kenapa bajunya belum ganti?” Harsa menoleh dengan wajah kecewa.“Aku haid, Mas!” Ayu sedikit tertawa meskipun lumayan merasa kecewa.“Alhamdulillah.” Harsa naik ke atas ranjang dan mengecup kening sang istri.“Tapi pengen!” rengek Ayu.“Nafsu bagai bayi yang menyusu. Masih ingat itu? Yang ada di Qosidah Burdah,’ kata Harsa.“Ya jelas inget. Sering banget Mas Harsa ngomongin ini. Bolak-balik ngomongin ini. Aku capek dengernya!”“Nah, ini nih. Be