Ayu Renjana tak menyangka dirinya kala Harsa Jayabaya memintanya jadi istri kedua pria itu. Padahal dulu, keduanya sudah memutuskan perjodohan dengan baik-baik. Terlebih, istri pertama Tuan CEO Muda itu baru saja melahirkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Lalu, apakah Ayu akan menerima pernikahan yang secara tak langsung menjadikan dirinya sebagai orang ketiga?
View More"Papa akan buang bayi itu jika kamu tidak memenuhi perjanjian di atas kertas!"
Harsa memijit keningnya kala menunggu di depan ruang persalinan sang istri.Pria itu merasa sangat bersalah kala teringat telah menandatangani perjanjian pra nikah dengan sang ayah.
Waktu itu, pernikahan Harsa dengan sang Nyiur tidak direstui.
Pria itu memang telah dijodohkan dengan Ayu, teman masa kecilnya. Akan tetapi, Harsa tetap bersikeras karena merasa utang budi dengan sang istri yang sangat berjasa dalam menyelamatkan nyawanya ketika kebakaran.
Orang tua Harsa pun kecewa. Namun, itu tak lama.
Mereka datang dan mengatakan akan menerima pernikahan itu asal Nyiur mampu melahirkan keturunan laki-laki saat mempunyai anak pertama.
Jikalau hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka Harsa harus menaruhnya ke panti asuhan.
Dengan percaya diri, pria itu menandatanganinya.
Tapi, siapa sangka anak pertamanya perempuan? Haruskah dia membuangnya sesuai perjanjian?
Drrt!
Ponsel Harsa berbunyi menunjukkan ada pesan masuk.
Pria itu lantas membukanya.
[Anak pertamamu, laki-laki, kan?]
Deg!
Harsa menghela napas panjang kala membaca pesan sang ayah.
Apa yang harus ia lakukan?
Hanya saja, entah mengapa, Harsa mengingat satu nama.
Ayu! Gadis yang dulu dijodohkannya itu dapat menolongnya.
Jika dia menikahi Ayu, orang tuanya pasti senang dan tak akan mengungkit masalah ini, kan?
Diraihnya ponsel dan menghubunginya.
Ya, Harsa harus segera mengajaknya bertemu!
Harsa: Aman, Sayang. Kamu di belakang saja sama Nyiur. Ayu: Huuh, iya-iya! Harsa: Hehe, bentar ya Sayang ya.Sejatinya, poligami itu pilihan. Pilihan yang bergantung pada kejadian apa yang menyebabkan diri tersebut harus, wajib, atau tidak dianjurkan poligami. Dalam Al-Qur'an memang poligami itu diperintahkan, Nabi Muhammad juga melakukan, tetapi tidak sekedar perintah mentah yang tak mempunyai syarat dan ketentuan. Dalam surat An-Nisa', poligami diperintahkan sampai maksimal empat, salah satu syaratnya, yaitu dengan syarat adil terhadap para istri dan itu pun di ayat selanjutnya dipertegas bahwasannya laki-laki tidak akan bisa adil terhadap istri-istrinya. Itu artinya, poligami sifatnya kondisional, garis bawahi dari segi sifat. Penjelasan dari maksimal empat itu sendiri memliki maksud dalam sejarahnya sebagai batasan karena dulu di zaman Rosululloh itu laki-laki menikahnya dengan banyak sekali perempuan. Nabi Muhammad pun, melakukan poligami selepas istri pertamanya meninggal,
Poligami menjadi perbincangan besar mungkin dalam suatu kalangan ada yang berpikir bahwasanya poligami ini dianggap haram. Ada juga yang menganggap bahwasanya poligami itu justru dianjurkan. Saat ini Harsa berada di tengah orang yang menganggap bahwasanya poligami itu haram. Bisa dikatakan yang mengatakannya itu adalah orang baru di lingkungan tersebut. Bukan hanya berhasil menjadi orang baru yang memikat banyak perhatian karena ia adalah seorang yang kaya raya dan menjadi cucu dari kepala desa tersebut, tetapi orang tersebut juga menjadi seorang yang terkenal agamanya terjamin karena kabarnya juga dia ke situ itu setelah pulang dari pesantren serta kuliah juga di luar negeri. Mengetahui Harsa yang memang poligami, seseorang tersebut mendatangi rumah Harsa dan mencoba mengatakan untuk menceraikan salah satu dari istrinya. Ayu langsung emosi mendengar hal tersebut. Ia langsung ke belakang dan membicarakan hal tersebut dengan Nyiur dengan keadaan wajah yang sangat marah. Namun, de
Itu semua adalah bayangan Harsa. Mereka saat ini sedang di kamar tidur tiba-tiba teringat dengan putrinya, yaitu Aliza yang dijodohkan dengan Yudhistira. Sebentar lagi memang acara apa di pesantren tersebut itu terlaksana dan rencananya mereka akan membahas hal tersebut. Mereka bercerita seperti itu seakan-akan sudah nyata. Meskipun Harsa dan istri pertama usai honeymoon di Bobocabin Coban Rondo Malang, di mana tempat tersebut juga menjadi tempat yang Ayu inginkan saat mereka di sana, Ayu merasa sangat iri sekali, sangat ingin segera ke sana dengan Harsa. Namun, setelah Harsa pulang ternyata keinginan tersebut sudah hilang juga. Ayu tidak terlalu menginginkan untuk pergi ke sana bahkan sekarang yang ia bahas setelah hari Sabtu pulang itu bukannya menceritakan tentang Bobo Cabin Coban Rondo tersebut, tetapi saat ini Ayu justru terbuka untuk saling ngobrol mengenai masa depan dari anak-anak mereka. Tidak keberatan untuk Harsa meskipun habis perjalanan jauh malam tersebut harusnya
Saat acara haflah di pesantren Nyiur, Harsa, dan juga Ayu, mereka terlebih dahulu sowan ke ndalem dan di sana mereka juga bertemu Yudhistira Pamungkas yang menjadi pura kecil dari Bhima Purnama dan Tessa Soraya yang merupakan pengasuh cabang pesantren yang dulu ditempati oleh mereka bertiga. "Om Tila ayo main!" ajak Aliza. "Main apa Za?" Kini keakaraban Yudhistira dengan putri Harsa pun sudah sangat erat. Sebenarnya mereka itu dijodohkan dari kecil, Yudhistira menyadari itu karena saat ini dia sudah menginjak usia SMP. Jaraknya memang sangat jauh, tetapi orang tua mereka yakin untuk menjodohkan sejak dini. Yudhistira ini orangnya cool, tidak terlalu mengurusi juga apa yang orang tuanya rencanakan. Berbeda dengan Aurora Willona. Sosok cantik kembaran Yudhistira yang sangat cerewet dan nakal. Meskipun sudah ditegur beberapa kali, dihukum juga, ia tetap saja teguh pada apa yang menjadi keinginan. Cewek tomboi, andaikan dia tidak berada di lingkungan yang kenthal agama, mungkin
"Mas Harsaaaaaa! Ayu kangen banget banget banget!" Ayu langsung memeluk sang suami saat masih di depan pintu. "Kamu nggak kangen aku, Ay?" tanya Nyiur. Ayu beralih memeluk Nyiur. "Kangen dong! Kapan sih aku nggak kangen sama kamu!" "Huum, Ayu! Lihat nih Mas Harsa KDRT!" kata Nyiur. "Mas Harsa!" Ayo melotot keras saat melihat lebam di tangan Nyiur. "Kalian ini udah mau bikin saya naik daerah ya masih di depan pintu!" CUPP CUPP Harsa mengecup keduanya dan memberi senyuman desta merangkul mereka untuk segera masuk ke dalam rumah. Putri dan putra mereka tanpa senyum bahagia dan bersorak meskipun sang buah hati yang masih kecil masih bisa tertawa tawanya bayi. Raut wajah mereka tidak bisa bohong bahwa mereka itu sangat merindukan Nyiur dan juga Harsa. Meskipun saat berada di dalam telepon juga Mereka terlihat seperti negara-negara saja itu sebenarnya nyiur dan
"Hahah, iya-iya. Kita keluarkan bareng-bateng ya Sayang!" Harsa masih sempat mengecup Sudah sejauh ini ia melangkah dalam rumah tangganya. Pernah berpikir, dulu waktu kecil punya kesenangan yang luar biasa itu ketika berkumpul dengan teman dan bermain bersama. Harsa terbengong di depan cermin saat menunggu istrinya masih buang air besar. Waktunya cepat sekali berubah. Seakan-akan kita hidup di dunia ini hanya tentang kenikmatan sementara dan digantikan dengan kenikmatan lain seiring berjalannya waktu. Itu bukan seakan-akan, tetapi kenyataan. Yang sebenarnya, dari situ Tuhan sudah memberi peringatan. Ya, peringatan bahwasannya hidup di dunia hanya mampir. Kebahagiaan di setiap detiknya berubah. Ini juga tentang, bagaikan merawat waktu yang sedikit ini untuk bisa menyelaraskan antara kepuasan dan kebijaksaan. Hidup itu ya begitu-begitu saja. Ada ekspetasi, kepuasaan, kekecewaan, dan kekhilafan. Kecil adalah simulasi dari besar. Waktu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments