"Hemm? Sakit? Sakit gimana?" tanya Harsa.
"Sakit pengen Mas pegang, hahhaha."
TERTAWA SEJENAK DAN LANGSUNG MENGGENGGAM SERTA MENCIUM TANGAN HALUS ITU.
Tanpa mereka ketahui, ternyata Nyiur dari dalam kamar juga sudah membuat hal demikian, tetapi ungkapan Nyiur untuk Harsa, bukan untuk kedua putrinya. Ia membuat hal demikian karena rasanya sangat rindu dengan Harsa yang dulu. Harsa yang lebih punya banyak waktu untuk mereka. Sebelumnya, Nyiur chat dulu dengan Zulkifli.
Nyiur: “Ayah”
Zulkifli: “Iya, Sayang.”
Nyiur: “Nyiur tiba-tiba keinget waktu masih berdua sama Mas Harsa. Kangen waktu itu😶. Sedih ingatnya, sekarang udah nggak bisa lagi seperti itu.”
Zulkifli: “Tidak semuanya harus sesuai dengan yang kita inginkan, Nak. Dulu kamu punya Harsa yang utuh, tapi sekarang ... lihatlah! Kamu punya dua putri cantik yang kasih sayangnya juga utuh buat kamu.”
Nyiur: “Ayahhhh.”
Zulkifli: “Sudah Sayang, nggak baik pandang masa lalu untuk menjadi beban."
Zulkifli ini orangnya ber