Harsa membicarakan apa yang ada dalam pikirannya di depan istrinya itu rasanya lebih sulit daripada ia meeting sekalipun meetingnya dengan berbagai negara dan dengan bahasa yang begitu rumit. Sungguh yang namanya bahasa hati, bahasa ketulusan, bahasa cinta itu lebih sulit dari segala macam bahasa yang pernah Harsa lakukan, Harsa ucapkan, dan Harsa pelajari.
Untuk mendefinisikan itu terlalu rumit, untuk mengucapkan itu juga sangat rawan dengan sebuah kesalahan apalagi penangkapannya bisa juga akan gagal dipahami. Harsa kira setelah tadi bicara panjang lebar dengan Nyiur, berbicara dengan menjelaskan tentang sebuah perceraian yang tidak akan ia lakukan dan sekarang justru dihadapkan dengan Ayu yang seperti ini.
Harsa itu yakin kedua istrinya itu tidak ada yang meminta cerai sekalipun mulutnya itu meminta dan keduanya sebenarnya juga tidak ingin saling bermusuhan, tetapi keadaan-keadaan yang masih banyak sesuatu yang berada di anatara salah paham atau nyata ini yang menyebabkan mereka