Satu minggu berlalu. Aruna sudah mulai membaik, tapi Rafa masih belum sadarkan diri pasca operasi dan dinyatakan koma. Entah sampai kapan pria itu tergolek lemah di atas brankar dengan berbagai alat medis yang menancap di sana. Aruna meminta Aida dan Erland untuk memindahkan Rafa ke rumah sakit pusat di Jakarta, sehingga dirinya selain menjaga Rafa juga bisa mengurus perusahaannya. Aruna juga bisa meminta bantuan adik Rafa, Rafika yang saat ini sedang hamil untuk menjaga Rafa di pagi hari saat dirinya bekerja.
"Terima kasih, Er. Kamu sudah banyak membantuku dan Mas Rafa. Aku sudah banyak menyusahkan kalian, sekali lagi terima kasih, saya tidak tahu bagaimana caraku untuk membalas kebaikan kalian," ucap Aruna pada Erland dan Aida.
"Cukup jangan pernah sakiti Aida lagi. Kalau sampai Aida tersakiti gara-gara kamu, aku tidak akan memaafkanmu dan tidak akan membuat hidupmu tenang," ucapnya penuh dengan penekanan.
"Iya aku mengerti dan aku tahu sekali kamu sulit mempercayaiku, tapi perlu