Dylan akhirnya ulang setelah tiga hari dirawat. Ia sengaja tidak memberitahukan Vina. Sengaja, Dylan pulang saat Vina sedang melakukan video call dengan istri wakil presiden.
“Terima kasih waktunya, Vina. Semoga Lano cepat sehat.”
“Terima kasih kembali, Mrs. Anne. Maaf kita jadi hanya bisa bicara melalui video call.”
“Tak apa. Aku mengerti keadaanmu.”
Vina memutuskan sambungan video call-nya. Ia berdiri dan merasa ada yang memperhatikan di balik punggung. Vina membalik tubuh dan terkejut.
“Dylan!” Cepat, Vina menghampiri sang suami.
“Wow... hati-hati melangkah, Chagiya.” Dylan langsung memeluk sang istri.
Vina merengek dalam dekapan Dylan. “Ummm... aku kangen banget.”
Dylan sampai tak bisa berkata-kata. Ia jadi trenyuh melihat wanita yang dicintainya sedih karena rindu.
Tangan Dylan mengusap punggung Vina. Wanita itu tidak melepaskan pelukan hingga beberapa saat. Dylan akhirnya hanya bisa menciumi puncak kepala Vina dalam-dalam.
“Jangan sakit lagi.” Vina mendesah dari dada Dylan.
“Oke