“Astaga! Kemana, Evan? Kenapa dia akhir-akhir ini suka sekali menghilang?”
Pagi itu, Nayla baru saja bangun, tapi sosok Evan yang biasanya terbaring di sampingnya sudah tak ada. Dengan cepat dia turun dari tempat tidur, mengambil kimono setelan gaun tidurnya, lalu mengenakannya.
Tanpa menunggu lama, Nayla bergegas mencari Evan. “Evan!”
Langkah pertama pencarian Evan membawanya ke kamar mandi, tapi kamar itu kosong.
“Pagi-pagi begini, ke mana Evan pergi?” gumam Nayla penuh kebingungan.
Dia melangkah keluar dengan bertelanjang kaki, khawatir Evan berjalan-jalan sendiri dan terjadi sesuatu dengannya, karena dia tidak bisa melihat. Di koridor rumah, Nayla berpapasan dengan seorang pelayan.
“Kamu lihat Evan?” tanya Nayla cepat.
Pelayan itu menggeleng pelan. “Tuan Evan sudah pergi pagi-pagi sekali, Nyonya. Tuan dijemput Pak Tommy.”
Nayla terkejut sekaligus kesal mendengar itu. Bagaimana mungkin Evan pergi tanpa memberitahunya terlebih dulu? Dia menghela napas panjang, wajah