Wisnu baru pulang ke rumah. Saat dia masuk kamar melihat Arini sedang berbaring dengan mata sembab. Pria itu merasa penasaran dengan apa yang menyebabkan Arini menangis. Dia menghampiri istrinya lalu duduk di tepi ranjang.
"Habis nangis?"
Arini bergeming. Tidak menatap Wisnu sama sekali.
"Kenapa?" tanya Wisnu lagi. "Tadi katanya mau wawancara besok, kok malah nangis?"
Arini bangun lalu duduk di sebelah Wisnu dengan wajah sendu.
"Aku enggak jadi aja wawancaranya, Mas." Perempuan itu mengusap wajah dengan kasar.
"Ada masalah?" Pria itu terlihat khawatir pada Arini.
Arini bangkit. Dia menunjukkan perut yang mulai membuncit pada suaminya.
"Tadi aku coba pake kemeja sama rok yang biasanya aku pake kerja dulu, tapi perut aku keliatan kayak orang hamil, Mas." Arini menghela napas.
Wisnu paham dengan maksud Arini. Dengan penampilan seperti itu dia merasa pasti tidak akan lolos wawancara. Artinya dia tidak akan diterima kerja di perusahaan itu.
"Emang keliatan banget?"
"Enggak terla