Arini tengah sibuk memilih sepatu. Dia tidak tahu jika kepergiannya tadi tanpa pamit ternyata membuat sebuah masalah kecil. Dia bahkan tidak mendengar jika sedari tadi ponselnya berdering berkali-kali.
Baru setelah dia selesai membayar pesanan dan keluar dari toko sepatu, Arini mendengar suara ponselnya. Dia keluarkan ponselnya dari dalam tas.
"Halo, Mas Wisnu, ada apa ya?"
"Kamu di mana, Rin? Kok baru angkat telepon sih?" Terdengar nada khawatir dari suara pria yang ada di seberang panggilan telepon.
"Lagi di luar, Mas. Ada apa?"
"Kamu pergi enggak bilang Mama. Mama khawatir banget sama kamu. Ditelepon enggak diangkat, diSMS enggak dibales. Mama takut ada apa-apa sama kamu. Mas juga ditelepon disuruh nyariin kamu. Mas bingung harus nyariin kamu ke mana." Pria itu berkata panjang lebar karena terlalu cemas dengan Arini.
Arini baru menyadari jika dia tadi memang pergi tanpa pamit pada Ratih. Dia tidak menyangka jika mamanya akan panik mencarinya.
"Duh, maaf ya Mas. Aku tadi lupa