Hana tahu kalau tidak sopan langsung bertanya seperti itu kepada tamu yang datang ke rumahnya. Tapi boleh kan ia membuat pengecualian untuk wanita itu? Ini rumahnya, dia punya kuasa sebenarnya untuk menerima atau mengusir tamu.
Wanita yang dengan tenang duduk di sofa itu menyunggingkan senyumannya. Di atas meja terlihat satu keranjang buah, entah dalam rangka apa dia membawanya, sebagai tanda empati atau sebaliknya, sebagai tanda berbahagia.
"Aku cuma mau jenguk, katanya kamu baru keluar dari rumah sakit."
"Makasih, kalo tujuanmu buat bener-bener jenguk. Tapi aku udah sehat."
"Kamu memang udah sehat, tapi ... sayang banget ya ... calon anak Evan--"
"Sebenernya tujuan kamu apa, Mel? Aku tau kamu ke sini bukan buat jenguk. Kalo kamu mau jenguk aku, bisa pas ada suamiku kan? Sekalian kalo kamu mau nyoba deketin dia lagi."
Melinda tersenyum pongah. "Gimana rasanya kehilangan yang seharusnya jadi milik kamu?"
"Aku memang kehilangan calon bayiku dan Evan, tapi masih ada rasa bahagia, sengga