"Welcome back, Nyonya Cakrawangsa."
Bukannya senang, Hana justru berdecak kesal.
Ini hari pertamanya kembali bekerja, setelah dua hari beristirahat pasca kepulangannya dari Belanda.
Ada perasaan yang asing sekaligus familiar, yang dirasakannya saat menginjakkan kaki lagi di kantor itu.
Evan berhenti sebentar, sebelum ia melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya sendiri. Ia berbalik pada istrinya sambil terlihat berpikir. "Apa nggak mendingan meja kerjamu dipindah ke dalem ruanganku?"
"Nggak ah," jawab Hana sambil menggeleng tegas. "Masa 24 jam kita barengan."
"Ya nggak apa-apa kan. Atau kamu sebenernya takut kalo kita nggak bakal kerja di dalem ruangan?"
Hana membelalakkan matanya, tidak sadarkah Evan kalau masih ada Ribka di dekat mereka? Belum lagi kalau ada karyawan lain yang tiba-tiba melintas untuk photocopy atau ke pantry. "Pak Evan, sudah pukul sembilan. Sebaiknya kita mulai bekerja."
Evan terkekeh geli mendengar Hana berbicara resmi dengannya. "Satu jam lagi ke ruangan ya."