Mata Hana menatap satu per satu keempat orang yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan bingung.
Azka mengacak rambut Hana karena kesal telah membuatnya repot berhari-hari mencari alamatnya pindah.
"Sorry." Vio menggerakkan mulutnya tanpa suara. Di sampingnya berdiri seorang wanita yang mampu mengintimidasinya untuk mengantarkannya langsung ke unit apartemen Hana.
Padahal Vio berhasil bertahan dari bujukan Azka selama beberapa hari belakangan untuk membocorkan di mana Hana tinggal. Tapi siang tadi, Azka menghubungi Vio untuk bertemu dan mengajak mamanya yang hanya dalam waktu beberapa menit mampu mengintimidasi Vio, hingga kini mereka semua berdiri di depan pintu apartemen Hana.
Hana sendiri tidak kaget kalau akhirnya Vio membocorkan alamatnya. Bagaimana pun juga Rimbi memang hampir selalu bisa mengintimidasi orang lain. Tapi yang Hana bingung adalah keberadaan Evan yang berdiri di belakang Rimbi. Bukankah tadi ia meninggalkan Evan di parkiran mall? Jadi, Evan membuntutinya sampai k