“Mau ditraktir di mana lo?” Meskipun Evan sebenarnya malas menanggapi temannya yang satu itu, tapi Evan lebih memilih mengiakan permintaannya daripada suatu hari Arfindo akan mengungkit-ungkit lagi, dan lebih parahnya meminta ditraktir Hana seorang diri.
“Bandar Djakarta yuk.” Arfindo tidak benar-benar minta ditraktir. Ia hanya ingin memastikan apa yang didengarnya baru saja benar. Sepanjang yang ia tahu, Evan masih belum bisa move on dari Melinda, karena itu di pertemuan mereka yang terakhir, Arfindo masih berusaha menjodohkan Evan dengan Melinda.
“Tempat lain aja lah, Hana nggak bisa makan cumi.”
“Alergi?”
“Iya, tempat yang lain aja.”
“Semua seafood atau cumi doang nih alerginya?”
“Cumi doang.”
“Kan banyak seafood yang lain, ada udang, ada kepiting, ikan juga ada.”
“Buat jaga-jaga sih mending nggak usah makan seafood.”
Hana memperhatikan perdebatan kedua orang di depannya dengan jengah. Kenapa tidak ada satu pun di antara dua lelaki itu yang menanyakan pendapatnya.
“Ehem!” Hana memb