"Apalagi Silvi! Dia masih kecil, Mi!" Aku membentak, suaraku meninggi.
Pikiran tentang Silvi menikah dengan orang lain tiba-tiba muncul dan membuatku panik. Aku belum siap kehilangannya, bagiku dia masih terlalu muda. Rasa cemburu dan posesif membuncah dalam dadaku."Tapi umur Silvi lebih tua setahun dari Melati, Jun," kata Mami, suaranya terdengar lembut namun tetap teguh."Tetap saja dia masih kecil! Adik-adikku masih terlalu kecil untuk punya pacar, apalagi menikah, Mi!""Tapi—" Mami mencoba menjelaskan, namun…"Udah, Mi! Aku mau berangkat ke rumah Opa sekarang. Takutnya Opa sudah nunggu," Aku memotong pembicaraan Mami, suaraku terdengar sedikit kasar. Aku butuh menghindar, menghindari percakapan yang semakin membuatku cemas. Aku mencium punggung tangan Mami dengan cepat, lalu berlari keluar rumah."Ya sudah, hati-hati di jalan. Jangan ngebut bawa mobilnya, ya!" teriak Mami dari belakang."Iya!!" jawabk