Hidupku kini hancur, aku harus menerima semua konsekuensinya. Aku kembali menjadi marbot masjid seperti dulu saat semua harta bendaku untuk membayar kebutuhan ibu dan Mbak Zahra juga gaya sosialita Lulu.
Aku mencoba tabah, karena hukuman akan selalu ada di saat keserakahan mulai merajai otak manusia.
Bagai berjalan di atas duri saat aku tahu Kinan dan Fatur menikah. Terlebih putraku Zafran, ia begitu dekat dengan Fatur. Zafran bahkan tak pernah mau menatap atau sekedar bersamaku.
Hubunganku dan Kinan serta anak-anak kembali membaik saat Zain menikahi anak angkatku Ana, anakku dengan Lulu yang telah tertukar saat ia masih bayi. Kinan mulai membuka hatinya untuk memaafkanku, begitu juga Zain.
Penderitaanku belum berakhir. Setelah aku dan Lulu mengetahui bahwa Ana bukan anak kandung kami, saat itu aku tahu bahwa Allah masih terus menghukumku.
Aku pantas mendapatkannya setelah apa yang aku perbuat kepada Kinan dan anak- anak kami. Lulu terus menangis setelah kami mendapat kabar bahwa kedu