" Berita Kembalinya Raka "
Di keesokan pagi nya kabar kepulangan Raka telah tersebar luas. Namun, tidak ada seorang pun yang tahu tentang kondisi kehamilan Naya, termasuk keluarga besar Raka yang jauh. Mereka sengaja menyimpan kabar itu hingga Raka benar-benar kembali. "Kamu masih mual, Naya?" tanya Rini, salah satu perawat yang selalu menemaninya. Naya hanya memejamkan mata, menahan rasa mual yang melilit perutnya setiap pagi. Jika bukan mual, tubuhnya terasa lemas tak berdaya. "Aku capek hidup begini, Rini. Kenapa harus aku?" keluh Naya. Mata gadis itu berkaca-kaca, sementara Rini dan Yuni hanya bisa bersabar menghadapi emosi yang selalu naik turun. "Kamu butuh sesuatu? Apa pun, bilang saja. Kami akan usahakan," bujuk Yuni. "Aku mau pergi! Mau keluar dari sini!" hardiknya tiba-tiba. Namun, alih-alih merespons kekesalannya, Rini mencoba m