“Aku bilang lepaskan dia, sialan!”
Archer yang belum benar-benar menyiapkan diri seketika terhuyung dan jatuh ke aspal ketika sebuah bogem mentah mendarat di rahangnya dengan sangat keras.
Archer menatap Xavier dengan tatapan tak kalah tajam. Ia lalu menumpukan satu telapak tangannya pada aspal sembari mengangkat tubuhnya hendak berdiri.
Namun, belum sempat Archer menegakkan tubuhnya, tonjokan Xavier di perut lalu disusul dengan tendangan keras di kaki, membuat Archer kembali terjerembab ke aspal sembari mengerang menahan rasa sakit. Ia lalu terbatuk-batuk.
Archer bukan lelaki lemah. Setidaknya ia sudah menguasai beberapa jurus bela diri. Akan tetapi karena saat ini Xavier tidak memberinya kesempatan untuk menyiapkan diri, membuat Archer mudah dibuat babak belur.
Archer kembali berdiri lalu melayangkan tinju pada rahang Xavier hingga membuat Xavier terhuyung ke belakang.
“Aku nggak mau melukaimu,” ucap Archer sembari mengusap sudut bibirnya yang berdarah. “Tapi aku melakukannya untuk