Feli menggenggam handle pintu, lalu bertanya sembari menarik pintu itu lebar-lebar. “Naya, ada apa siang-siang ke si… ni?”
“Menjemputmu pulang!”
Mata Feli membeliak. Lalu detik itu juga ia menutup pintu lagi tapi gerakannya segera ditahan oleh pemilik tangan kokoh dengan urat-uratnya yang menonjol itu.
“Kenapa kamu bisa masuk ke sini?” desis Feli dengan ekspresi dingin.
Archer tak menjawab. Ia mendorong pintu tersebut hingga terbuka lebar kembali, lalu ia memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk sambil mendorong Feli dan memenjarakannya ke dinding. Pintu otomatis tertutup dan mengunci sendiri.
“Jangan berani macam-macam denganku, Archer!” desis Feli lagi sambil berusaha melepaskan kedua tangannya yang di kunci di atas kepala.
“Jangan mengusirku! Atau kejadian seperti di mobil kemarin malam akan terulang kembali!” tegas Archer dengan nada penuh ancaman.
Feli membuang napas kasar. Bukannya ia takut pada ancaman primitif itu, tapi ia tidak ingin disentuh Archer lagi.
“Kimmy ada di kamar i