Awalnya Stella tidak ingin pergi. Hanya saja, dia takut akan memancing emosi Edward. Sudah lama studio Stella tidak menerima proyek. Bisa saja Reviana akan memutuskan aliran dananya. Jadi, Stella mesti memikirkan cara untuk mempertahankannya.
Stella berpikir sejenak, lalu mengeluarkan senyuman lembut. “Oke!”
Setelah kedua orang selesai makan, Edward membawa Stella ke pub.
Stella tahu dirinya pasti harus berkorban sedikit malam ini. Saat mereka sedang duduk di dalam ruangan VIP di pub, Edward yang sedikit mabuk itu pun langsung menciumnya. Stella juga menahan diri untuk tidak menolak.
Stella pernah mencintai orang hebat seperti Juno. Jadi, mana mungkin Edward akan masuk ke dalam hatinya?
Namun pada akhirnya, Stella mulai menolak. Untung saja Edward benar-benar menyukainya. Jadi, dia juga tidak berani terlalu memaksa Stella.
Saat mereka berdua meninggalkan pub, waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Setibanya di Kediaman Dikara, waktu pun sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Stella ti