Sonia memilih pakaian, lalu menyuruh Amelia untuk mengantarnya. Kali ini Pretty tidak berkata lain, dia langsung pergi mengganti pakaiannya.
Stella pun pergi ke ruang ganti untuk membantu Pretty. Namun baru saja memasuki ruangan, Pretty pun melampiaskan amarahnya ke diri Stella. “Kamu punya otak nggak, sih? Sebagai seorang desainer busana, kamu malah nggak sadar dengan logo sebesar ini. Apa kamu nggak punya mata? Kamu malah membuatku dimarahi sama sutradara. Kalau bukan karena Kak Edward, aku pasti sudah mengusirmu!”
Stella dimaki habis-habisan. Hatinya semakin murka lagi. Jelas-jelas Pretty sudah menyetujuinya. Sekarang dia malah mendorong semua kesalahan ke diri Stella.
Betapa inginnya Stella menampar Pretty, lalu pergi begitu saja.
Namun Stella terpaksa menenangkan dirinya. Dia memberi tahu dirinya untuk tidak boleh bersikap gegabah. Jika dia pergi begitu saja, bagaimana dia menjelaskannya kepada Reviana?
Reviana kelihatan sangat antusias semalam. Tadi pagi dia juga sengaja mempersi